Jakarta (ANTARA) - Maarif Award 2020 menganugerahi Ibnu Kharish (Ahong) sebagai ustadz milenial moderat dengan aktif menyebarkan dakwah Islam wasathiyah secara digital dengan menyasar anak muda dan kelompok masyarakat perkotaan.

"Ibnu Kharish ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh situs-situs Islam yang lain," kata Dewan Juri Maarif Award 2020 Nezar Patria dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan Ustadz Ahong mampu menghadirkan konten dakwah digital yang menerabas sekat golongan-madzhab melalui bincang syariahnya. Materi yang disampaikan itu banyak dicari kelompok-kelompok muda yang tumbuh di masa keberlimpahan informasi.

Baca juga: Maarif Award 2020 cari figur pejuang kemanusiaan

Bincang Syariah Ustadz Ahong, kata dia, mempunyai narasi yang berbeda dan bisa memenuhi kebutuhan para pencari informasi khususnya anak muda.

Dewan juri lainnya, Clara Joewono, mengatakan Ustadz Ahong dapat menyampaikan dakwah digital berorientasi pada moderatisme keagamaan yang sangat sejalan dengan visi besar Buya Syafii Maarif dengan menekankan aspek ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kemanusiaan.

Baca juga: Maarif Institute ikut galakkan literasi digital di Pontianak

Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd Rohim Ghazali mengatakan penyelenggaraan Maarif Award 2020 pada Jumat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perhelatan Maarif Award 2020 akan dihadiri oleh kalangan terbatas dan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata dia.

Ia mengatakan penghargaan kepada Ustadz Ahong itu melalui proses selama sepuluh bulan dengan dewan juri beranggotakan Clara Joewono, Rhenald Kasali, Gomar Gultom, Nezar Patria dan Tafsir. Melalui proses persidangan dan investigasi yang ketat akhirnya dewan juri memberikan MAARIF Award 2020 kepada Ahong.

Baca juga: Syafii Maarif minta generasi muda agar kembangkan nilai perbedaan

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2020