Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan kolaborasi pemerintah dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dapat diperkuat menjelang vaksinasi COVID-19 pada semester kedua 2021.

Hal itu mengingat jumlah vaksinasi yang akan didistribusikan direncanakan meningkat dua kali lipat per harinya, jika dibandingkan dengan semester pertama.

"IDI sudah sangat membantu terutama dari tenaga dokter dan tenaga kesehatan. Bantuan itu akan lebih dibutuhkan lagi untuk di semester kedua. Jumlah suntikan akan lebih banyak, yaitu di atas 1 juta suntikan per harinya. Jadi kita sangat butuh bantuan dari teman- teman IDI untuk membantu penyuntikan dan juga mengoordinasi penyuntikan vaksin secara besar-besaran di Indonesia," kata Budi dalam webinar virtual, Minggu.

Baca juga: IDI ingatkan Anda jaga asupan gizi seimbang makanan yang disantap

Secara keseluruhan pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia ditargetkan dapat selesai hingga akhir tahun 2021 dengan jumlah penerima vaksin sebanyak 181,5 juta warga.

Pada semester 1 2021, tercatat sudah ada 16,5 juta orang yang menerima vaksin yang terdiri dari fase 1 untuk tenaga kesehatan dan fase 2 untuk warga lanjut usia (lansia) serta pekerja publik.

Dari data yang didapatkan, penerima vaksinasi paling rendah di semester 1 adalah warga lansia.

Untuk itu, selain membutuhkan IDI guna menggerakkan tenaga kesehatan sebagai vaksinator, Kementerian Kesehatan juga membutuhkan IDI untuk sosialisasi dan inovasi agar lansia sebagai kelompok rentan dapat menerima vaksin COVID-19 lebih masif lagi.

"Lansia ini golongan berisiko tinggi, tapi menjangkaunya relatif tidak mudah. Sehingga banyak orang kategori lansia yang belum disuntik (vaksin COVID-19). Jadi saya butuh bantuan sekali dari IDI mengingat di lebaran ini belum tentu bisa 100 persen kita mampu menahan mobilitas, saya ingin pastikan golongan lansia sebagian besar pada pertengahan Mei ini sudah divaksin," ujar Budi.

Sejalan dengan komitmen melayani masyarakat, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI Daeng M. Fiqih juga mengajak anggotanya untuk tetap mendorong proses vaksinasi di Indonesia berjalan dengan lancar.

"Sifat gotong royong, saya kira ini yang kita perlukan untuk pandemi sekarang. Jajaran IDI seluruhnya melakukan tindakan proaktif untuk mengakselerasi pencapaian target vaksinasi yang sedang gencar dilakukan. Sekarang kita ada di fase 2. Fase 1 sudah selesai, fase 3 juga sebentar lagi mulai masuk. Ini kalau gak proaktif untuk gotong royong, rasanya pencapaian vaksinasi untuk mengakhiri pandemi COVID-19 bisa lebih lama lagi," ujar Daeng.

Baca juga: Menkes Jerman desak negara bagian untuk perketat pembatasan COVID-19

Baca juga: Reisa sebut vaksinasi COVID-19 bagi lansia baru 10 persen dari target

Baca juga: IDI sebut vaksin China masih layak, efikasi di atas ambang batas

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021