Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), Ilham Akbar Habibie mengatakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam mendukung jalannya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang siap dihelat pada 2-15 Oktober.
"Infrastruktur TIK bukan hanya menjadi fondasi penting dalam transformasi digital, namun juga infrastruktur digital di Papua memiliki peran penting dalam menunjang berjalannya PON XX tahun ini," kata Ilham dalam forum diskusi daring, Selasa.
"Strategi infrastruktur TIK ini sudah masuk ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang menjadi arahan implementasi infrastruktur digital (secara nasional)," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Ilham memaparkan gambaran kondisi infrastruktur digital nasional, khususnya di Papua. Ia mengatakan, kondisi geografis di Papua terbilang lebih menantang untuk pembangunan infrastruktur digital. Terlebih, Telkom sempat melaporkan 154 Gbps dari 464 Gbps di Papua (Sarmi-Jayapura) terpengaruh akibat putusnya fiber optic pada April 2021.
"Ada gap yang besar. Total back-up routes di Papua kini berkapasitas 4.7 Gbps, dengan rincian satelit (2.6 Gbps), Microwave Palapa Ring Timur via Merauke/Timika/Nabire (0.5 Gbps), dan fiber optic Sentani-Sarmi (PATARA-1) dan Microwave Sarmi-Biak (1.6 Gbps)," jelas Ilham.
Menambahkan, Anggota Tim Pelaksana Wantiknas Garuda Sugardo mengatakan, penyediaan infrastruktur dan layanan TIK di Papua diharapkan bisa menyemarakkan kemeriahan pesta olahraga nasional tersebut.
"Terlebih, dengan referensi (acara olahraga) seperti Olimpiade Tokyo 2020, PON Papua harusnya berkarakter erat dengan TIK. Namun, karena dilaksanakan di suasana pandemi, kombinasi harus diperhatikan. TIK pun berperan di dunia olahraga," kata Garuda.
"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah diperlukannya kesiapan e-health terpadu sesuai rekomendasi Wantiknas 2020 tentang sarana dan fasilitas TIK, sehingga PON XX Papua nanti bisa berlangsung dengan aman, karena suksesnya PON ini adalah atlet, officials, dan media yang tetap sehat," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Wakil Ketua Eksekutif Divisi Government Service PT Telkom Dedy Mardhianto, mengatakan pihaknya telah siap untuk menunjang terselenggaranya PON dengan konektivitas dan layanan pendukung.
"Untuk pelaksanaan PON Papua, dari PB PON (Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional) mempercayakan sejumlah layanan yang dibutuhkan teman-teman di Papua dari Telkom Group," kata Dedy.
"Kira-kira 92 persen dari layanan yang diminta sudah terpenuhi, dan semoga bisa terpenuhi semuanya menjelang pelaksanaan PON Papua. Semuanya ini dengan kesiapan infrastruktur digital yang memadai, termasuk beberapa kendala (yang mungkin bisa terjadi) pun sudah diantisipasi," imbuhnya.
Baca juga: KONI Kaltim: atlet jalani "try out" di dalam negeri jelang PON Papua
Baca juga: KONI serahkan kartu PON bagi DPD RI untuk peninjauan di Papua
Baca juga: Siman Sudartawa targetkan tiga emas di PON XX Papua
"Infrastruktur TIK bukan hanya menjadi fondasi penting dalam transformasi digital, namun juga infrastruktur digital di Papua memiliki peran penting dalam menunjang berjalannya PON XX tahun ini," kata Ilham dalam forum diskusi daring, Selasa.
"Strategi infrastruktur TIK ini sudah masuk ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang menjadi arahan implementasi infrastruktur digital (secara nasional)," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Ilham memaparkan gambaran kondisi infrastruktur digital nasional, khususnya di Papua. Ia mengatakan, kondisi geografis di Papua terbilang lebih menantang untuk pembangunan infrastruktur digital. Terlebih, Telkom sempat melaporkan 154 Gbps dari 464 Gbps di Papua (Sarmi-Jayapura) terpengaruh akibat putusnya fiber optic pada April 2021.
"Ada gap yang besar. Total back-up routes di Papua kini berkapasitas 4.7 Gbps, dengan rincian satelit (2.6 Gbps), Microwave Palapa Ring Timur via Merauke/Timika/Nabire (0.5 Gbps), dan fiber optic Sentani-Sarmi (PATARA-1) dan Microwave Sarmi-Biak (1.6 Gbps)," jelas Ilham.
Menambahkan, Anggota Tim Pelaksana Wantiknas Garuda Sugardo mengatakan, penyediaan infrastruktur dan layanan TIK di Papua diharapkan bisa menyemarakkan kemeriahan pesta olahraga nasional tersebut.
"Terlebih, dengan referensi (acara olahraga) seperti Olimpiade Tokyo 2020, PON Papua harusnya berkarakter erat dengan TIK. Namun, karena dilaksanakan di suasana pandemi, kombinasi harus diperhatikan. TIK pun berperan di dunia olahraga," kata Garuda.
"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah diperlukannya kesiapan e-health terpadu sesuai rekomendasi Wantiknas 2020 tentang sarana dan fasilitas TIK, sehingga PON XX Papua nanti bisa berlangsung dengan aman, karena suksesnya PON ini adalah atlet, officials, dan media yang tetap sehat," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Wakil Ketua Eksekutif Divisi Government Service PT Telkom Dedy Mardhianto, mengatakan pihaknya telah siap untuk menunjang terselenggaranya PON dengan konektivitas dan layanan pendukung.
"Untuk pelaksanaan PON Papua, dari PB PON (Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional) mempercayakan sejumlah layanan yang dibutuhkan teman-teman di Papua dari Telkom Group," kata Dedy.
"Kira-kira 92 persen dari layanan yang diminta sudah terpenuhi, dan semoga bisa terpenuhi semuanya menjelang pelaksanaan PON Papua. Semuanya ini dengan kesiapan infrastruktur digital yang memadai, termasuk beberapa kendala (yang mungkin bisa terjadi) pun sudah diantisipasi," imbuhnya.
Baca juga: KONI Kaltim: atlet jalani "try out" di dalam negeri jelang PON Papua
Baca juga: KONI serahkan kartu PON bagi DPD RI untuk peninjauan di Papua
Baca juga: Siman Sudartawa targetkan tiga emas di PON XX Papua
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment