Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin memberikan dukungannya kepada Indonesia Fashion Chamber (IFC) melalui program MUFEST, yang diharapkan bisa mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.
"Kita harapkan MUFFEST menjadi panggung yang strategis dan terbesar secara konsisten. Melalui pelaksanaan MUFFEST diharapkan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dari sektor fesyen akan semakin maju dan memberikan banyak manfaat bagi pengembangan industri yang mengikutinya," ujar Wapres Ma’ruf Amin, dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis.
Wapres melanjutkan, ini juga dengan Perpres 28/2020 tentang Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), pengembangan industri fesyen muslim merupakan sektor potensial dalam mengantarkan Indonesia sebagai pusat produk Halal dunia.
Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya komitmen berbagai Kementerian RI untuk saling terintegrasi dalam program pengembangan industri fesyen muslim nasional.
Salah satu yang ia sebut adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tengah membenahi ekosistem fesyen meliputi persoalan bahan baku, penguatan KUR UMKM, pendampingan, akses pasar, dan aspek logistik.
Baca juga: Indonesian Fashion Chamber akan buat koperasi
Baca juga: Tips IFC agar pelaku industri fesyen Indonesia tetap berdaya saing
Didukung Kementerian Perindustrian yang sedang menggiatkan kawasan industri halal dan zona halal, begitu pula Kementerian Perdagangan yang membuka pasar ekspor antara lain dengan negara-negara Islam yang berada dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Wapres juga menyambut baik gagasan IFC untuk mengembangkan fesyen muslim Indonesia di sektor pendidikan yakni dengan memasukkan fesyen sebagai bagian dari kurikulum pendidikan.
Ia akan meminta Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), sebagai lembaga pendukung pemerintah yang diketuai Menteri Keuangan dan bergerak di bidang ademisi, untuk menjajakinya.
"Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini di garap tidak hanya menjadi ahli-ahli di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fesyen. Saya setuju sekali," imbuhnya.
Indonesia sendiri ditargetkan sebagai pusat produk halal dan ekonomi syariah dunia pada 2024.
Pengembangan industri halal di berbagai sektor mutlak diperlukan, tak terkecuali sektor fesyen muslim yang menunjukkan peluang semakin besar di pasar global maupun domestik. Untuk itu, pemerintah mendorong industri fesyen muslim Tanah Air menjadi yang terdepan.
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia membutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten.
IFC berkomitmen melakukan upaya tersebut melalui program yang nyata dan berkelanjutan dalam memajukan industri fesyen muslim Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar internasional melalui MUFEST.
"Dengan dukungan tiga hal yaitu SDM, Riset, dan Bisnis serta latar belakang bahwa bisnis yang thoyyib dan ethical sudah menjadi permintaan market dunia sekarang, maka ekonomi syariah menjadi landasan yang relevan dengan ekosistem industri fesyen muslim Indonesia. Fesyen muslim salah satu produk sustainable atau halal fashion yang potensial mendunia," kata National Chairman IFC, Ali Charisma.
"Kami harapkan juga bisa melebarkan pendidikan Indonesia, dengan mungkin memberikan kurikulum yang khusus modest fashion di institusi pendidikan yang mempunyai jurusan fesyen. Kami yakin bahwa fondasi itu penting sekali untuk menuju sukses," ujar Ali menambahkan.
Baca juga: Wirausaha wanita Asia Tenggara penggerak utama pertumbuhan e-commerce
Baca juga: IFC ingin perkuat kolaborasi, digitalisasi, dan "sustainable fashion"
Baca juga: MUFFEST Surabaya geliatkan UMKM fesyen muslim Jawa Timur
"Kita harapkan MUFFEST menjadi panggung yang strategis dan terbesar secara konsisten. Melalui pelaksanaan MUFFEST diharapkan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dari sektor fesyen akan semakin maju dan memberikan banyak manfaat bagi pengembangan industri yang mengikutinya," ujar Wapres Ma’ruf Amin, dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis.
Wapres melanjutkan, ini juga dengan Perpres 28/2020 tentang Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), pengembangan industri fesyen muslim merupakan sektor potensial dalam mengantarkan Indonesia sebagai pusat produk Halal dunia.
Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya komitmen berbagai Kementerian RI untuk saling terintegrasi dalam program pengembangan industri fesyen muslim nasional.
Salah satu yang ia sebut adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tengah membenahi ekosistem fesyen meliputi persoalan bahan baku, penguatan KUR UMKM, pendampingan, akses pasar, dan aspek logistik.
Baca juga: Indonesian Fashion Chamber akan buat koperasi
Baca juga: Tips IFC agar pelaku industri fesyen Indonesia tetap berdaya saing
Didukung Kementerian Perindustrian yang sedang menggiatkan kawasan industri halal dan zona halal, begitu pula Kementerian Perdagangan yang membuka pasar ekspor antara lain dengan negara-negara Islam yang berada dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Wapres juga menyambut baik gagasan IFC untuk mengembangkan fesyen muslim Indonesia di sektor pendidikan yakni dengan memasukkan fesyen sebagai bagian dari kurikulum pendidikan.
Ia akan meminta Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), sebagai lembaga pendukung pemerintah yang diketuai Menteri Keuangan dan bergerak di bidang ademisi, untuk menjajakinya.
"Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini di garap tidak hanya menjadi ahli-ahli di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fesyen. Saya setuju sekali," imbuhnya.
Indonesia sendiri ditargetkan sebagai pusat produk halal dan ekonomi syariah dunia pada 2024.
Pengembangan industri halal di berbagai sektor mutlak diperlukan, tak terkecuali sektor fesyen muslim yang menunjukkan peluang semakin besar di pasar global maupun domestik. Untuk itu, pemerintah mendorong industri fesyen muslim Tanah Air menjadi yang terdepan.
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia membutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten.
IFC berkomitmen melakukan upaya tersebut melalui program yang nyata dan berkelanjutan dalam memajukan industri fesyen muslim Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar internasional melalui MUFEST.
"Dengan dukungan tiga hal yaitu SDM, Riset, dan Bisnis serta latar belakang bahwa bisnis yang thoyyib dan ethical sudah menjadi permintaan market dunia sekarang, maka ekonomi syariah menjadi landasan yang relevan dengan ekosistem industri fesyen muslim Indonesia. Fesyen muslim salah satu produk sustainable atau halal fashion yang potensial mendunia," kata National Chairman IFC, Ali Charisma.
"Kami harapkan juga bisa melebarkan pendidikan Indonesia, dengan mungkin memberikan kurikulum yang khusus modest fashion di institusi pendidikan yang mempunyai jurusan fesyen. Kami yakin bahwa fondasi itu penting sekali untuk menuju sukses," ujar Ali menambahkan.
Baca juga: Wirausaha wanita Asia Tenggara penggerak utama pertumbuhan e-commerce
Baca juga: IFC ingin perkuat kolaborasi, digitalisasi, dan "sustainable fashion"
Baca juga: MUFFEST Surabaya geliatkan UMKM fesyen muslim Jawa Timur
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment