Jakarta (ANTARA) - Panitia Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama menekankan penerapan protokol kesehatan (prokes) sepanjang acara dan menyiapkan strategi mitigasi hingga penanganan kesehatan terkait dengan Covid-19.
Koordinator Seksi Kesehatan Panitia Muktamar ke-34 NU, dr Ahmad Fariz M Zamzam Zein, menjelaskan, langkah awal untuk mencegah penularan Covid-19 di arena muktamar itu adalah dengan pendaftaran peserta yang dilakukan secara daring.
"Kami menggunakan fasilitas teknologi ini menjadi langkah untuk menghindari kerumunan," katanya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Kamis.
Baca juga: Panitia luncurkan qasidah resmi pelaksanaan Muktamar ke-34 NU
Dalam formulir daring, calon peserta akan mengisi data pribadi, riwayat penyakit, obat yang digunakan, vaksinasi, hingga soal data jaminan kesehatan masing-masing.
Sebelum memasuki arena, peserta hanya akan mengambil kartu tanda peserta di tempat registrasi yang sudah ditentukan. Dalam tempat tersebut, dia juga memastikan akan menggunakan sistem satu jalur masuk dan satu jalur keluar.
Baca juga: PWNU dan PCNU se-Jatim bulat dukung Gus Yahya
Calon peserta juga diwajibkan untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni sudah vaksin dan sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen yang berlaku 1x24 jam atau uji usap PCR yang berlaku 3x24 jam.
Oleh karena itu, dia mengingatkan peserta agar menyiapkan diri untuk sudah melakukan vaksinasi dan tes usap antigen ataupun tes usap PCR sebelum perjalanan menuju muktamar.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu juga menegaskan tempat-tempat yang digunakan untuk agenda muktamar ini sudah memenuhi standar kesehatan, mulai dari ventilasi yang cukup hingga hanya diisi oleh 50 persen sampai 70 persen dari kapasitas ruangan.
Baca juga: PWNU Papua dukung Habib Luthfi bin Yahya jadi Rais Aam PBNU
Panitia menyediakan 60 mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Medical Student Association sebagai duta prokes yang ditempatkan di semua lokasi.
Mereka akan bertugas mengingatkan peserta dan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau cairan sanitasi tangan selama berlangsungnya kegiatan.
Selain itu, dia juga memastikan ada 120 orang tenaga kesehatan yang berjaga selama berlangsungnya penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU. Jumlah tersebut belum ditambah dengan tenaga kesehatan dari daerah.
Baca juga: Ketua PBNU tegaskan tidak ada intervensi pemerintah di muktamar ke-34
Ia memastikan di setiap lokasi terdapat posko kesehatan yang siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga menyampaikan panitia menyediakan call center dan telemedicine untuk keperluan konsultasi.
"Kami berharap tidak ada (orang yang mengalami gangguan kesehatan). Tapi kalaupun ada yang terdampak baik, dari tempat isolasi mandiri sampai rumah sakit, kami sudah siapkan," katanya.
Panitia juga menyiapkan fasilitas karantina bagi perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama yang datang dari luar negeri.
Baca juga: Said Aqil siap maju lagi jadi calon Ketua Umum PBNU
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah daerah Bandar Lampung dan Lampung Tengah yang telah turut serta membantu keberlangsungan acara dengan baik dan lancar, serta aman dan sehat.
"Kami berterima kasih kepada pemangku kepentingan pemerintah yang menjadi tempat muktamar. Kami mendapatkan dukungan penuh karena sudah disiapkan dari A sampai Z-nya," ujarnya.
Koordinator Seksi Kesehatan Panitia Muktamar ke-34 NU, dr Ahmad Fariz M Zamzam Zein, menjelaskan, langkah awal untuk mencegah penularan Covid-19 di arena muktamar itu adalah dengan pendaftaran peserta yang dilakukan secara daring.
"Kami menggunakan fasilitas teknologi ini menjadi langkah untuk menghindari kerumunan," katanya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Kamis.
Baca juga: Panitia luncurkan qasidah resmi pelaksanaan Muktamar ke-34 NU
Dalam formulir daring, calon peserta akan mengisi data pribadi, riwayat penyakit, obat yang digunakan, vaksinasi, hingga soal data jaminan kesehatan masing-masing.
Sebelum memasuki arena, peserta hanya akan mengambil kartu tanda peserta di tempat registrasi yang sudah ditentukan. Dalam tempat tersebut, dia juga memastikan akan menggunakan sistem satu jalur masuk dan satu jalur keluar.
Baca juga: PWNU dan PCNU se-Jatim bulat dukung Gus Yahya
Calon peserta juga diwajibkan untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni sudah vaksin dan sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen yang berlaku 1x24 jam atau uji usap PCR yang berlaku 3x24 jam.
Oleh karena itu, dia mengingatkan peserta agar menyiapkan diri untuk sudah melakukan vaksinasi dan tes usap antigen ataupun tes usap PCR sebelum perjalanan menuju muktamar.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu juga menegaskan tempat-tempat yang digunakan untuk agenda muktamar ini sudah memenuhi standar kesehatan, mulai dari ventilasi yang cukup hingga hanya diisi oleh 50 persen sampai 70 persen dari kapasitas ruangan.
Baca juga: PWNU Papua dukung Habib Luthfi bin Yahya jadi Rais Aam PBNU
Panitia menyediakan 60 mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Medical Student Association sebagai duta prokes yang ditempatkan di semua lokasi.
Mereka akan bertugas mengingatkan peserta dan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau cairan sanitasi tangan selama berlangsungnya kegiatan.
Selain itu, dia juga memastikan ada 120 orang tenaga kesehatan yang berjaga selama berlangsungnya penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU. Jumlah tersebut belum ditambah dengan tenaga kesehatan dari daerah.
Baca juga: Ketua PBNU tegaskan tidak ada intervensi pemerintah di muktamar ke-34
Ia memastikan di setiap lokasi terdapat posko kesehatan yang siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga menyampaikan panitia menyediakan call center dan telemedicine untuk keperluan konsultasi.
"Kami berharap tidak ada (orang yang mengalami gangguan kesehatan). Tapi kalaupun ada yang terdampak baik, dari tempat isolasi mandiri sampai rumah sakit, kami sudah siapkan," katanya.
Panitia juga menyiapkan fasilitas karantina bagi perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama yang datang dari luar negeri.
Baca juga: Said Aqil siap maju lagi jadi calon Ketua Umum PBNU
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah daerah Bandar Lampung dan Lampung Tengah yang telah turut serta membantu keberlangsungan acara dengan baik dan lancar, serta aman dan sehat.
"Kami berterima kasih kepada pemangku kepentingan pemerintah yang menjadi tempat muktamar. Kami mendapatkan dukungan penuh karena sudah disiapkan dari A sampai Z-nya," ujarnya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment