Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mendorong kampus (perguruan tinggi) mengembangkan riset dan teknologi yang bisa menjawab persoalan bangsa serta masyarakat.
"Saya saja yang lulusan akademi militer punya semangat untuk melakukan riset tanaman padi dan kendaraan listrik, harusnya kalangan kampus bisa melakukan hal-hal yang jauh lebih besar dan bermanfaat," kata Moeldoko saat menerima audiensi jajaran Rektorat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa, sebagaimana siaran pers.
Panglima TNI 2013-2015 itu juga menyampaikan pentingnya riset sebagai dasar pembuatan kebijakan publik.
Dia mencontohkan, dalam penanganan COVID-19, pemerintah telah melakukan berbagai riset sehingga menghasilkan berbagai data terkait pandemi. Mulai dari data kasus suspek, terkonfirmasi, isolasi, perawatan, kasus meninggal hingga data pasien sembuh.
Baca juga: Moeldoko: Syarat perjalanan luar negeri untuk wisata perlu diperketat
Baca juga: Moeldoko: Pelaku pariwisata harus adaptif dan kreatif
Baca juga: KSP: DPR miliki "sense of urgency" selesaikan kasus kekerasan seksual
"Data-data itu kemudian dapat diolah dan dianalisa sehingga menjadi dasar dalam pengembangan obat, vaksin, alat kesehatan, teknologi, dan kebijakan publik," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengajak kalangan kampus untuk menjawab tantangan tiga isu besar yang akan dibahas dalam pertemuan G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.
"Saya yakin dengan riset dan teknologi, kampus bisa menjadi bagian dalam menyelesaikan isu-isu besar dunia. Soal transisi energi misalnya, UNS sudah melakukan penelitian untuk pengembangan baterai kendaraan listrik. Nah, hal seperti ini yang akan menjawab tantangan krisis energi ke depan," jelas Moeldoko.
"Saya saja yang lulusan akademi militer punya semangat untuk melakukan riset tanaman padi dan kendaraan listrik, harusnya kalangan kampus bisa melakukan hal-hal yang jauh lebih besar dan bermanfaat," kata Moeldoko saat menerima audiensi jajaran Rektorat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa, sebagaimana siaran pers.
Panglima TNI 2013-2015 itu juga menyampaikan pentingnya riset sebagai dasar pembuatan kebijakan publik.
Dia mencontohkan, dalam penanganan COVID-19, pemerintah telah melakukan berbagai riset sehingga menghasilkan berbagai data terkait pandemi. Mulai dari data kasus suspek, terkonfirmasi, isolasi, perawatan, kasus meninggal hingga data pasien sembuh.
Baca juga: Moeldoko: Syarat perjalanan luar negeri untuk wisata perlu diperketat
Baca juga: Moeldoko: Pelaku pariwisata harus adaptif dan kreatif
Baca juga: KSP: DPR miliki "sense of urgency" selesaikan kasus kekerasan seksual
"Data-data itu kemudian dapat diolah dan dianalisa sehingga menjadi dasar dalam pengembangan obat, vaksin, alat kesehatan, teknologi, dan kebijakan publik," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengajak kalangan kampus untuk menjawab tantangan tiga isu besar yang akan dibahas dalam pertemuan G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.
"Saya yakin dengan riset dan teknologi, kampus bisa menjadi bagian dalam menyelesaikan isu-isu besar dunia. Soal transisi energi misalnya, UNS sudah melakukan penelitian untuk pengembangan baterai kendaraan listrik. Nah, hal seperti ini yang akan menjawab tantangan krisis energi ke depan," jelas Moeldoko.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment