Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono menyatakan dukungannya pada kerja sama antara Universitas Hasanuddin Makassar dan Charles Darwin University (CDU) Darwin, Australia, untuk mengembangkan pendidikan di wilayah Indonesia Timur.
Siswo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan UNHAS bisa menjadi hub bagi CDU untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi lain mengembangkan pendidikan di wilayah timur Indonesia.
Dia mengatakan kehadiran CDU bernilai strategis, sehingga mahasiswa di wilayah itu bisa mendapatkan pendidikan berkualitas internasional. Mahasiswa dan dosen UNHAS juga akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan mobilitas internasional ke CDU.
“Begitu pun sebaliknya, mahasiswa dan dosen CDU akan berkesempatan melakukan mobilitas internasional ke UNHAS yang memiliki keunikan lokal. Hal ini sangat penting untuk bisa memberikan pengalaman internasional bagi kedua belah pihak," ujar Siswo.
Senada dengan Siswo, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra Mukhamad Najib mengatakan akan selalu mendukung setiap upaya yang dapat meningkatkan kerja sama antara universitas di Indonesia dan Australia.
“Indonesia sangat luas dan memiliki banyak universitas. Kerjasama CDU dan UNHAS tentu akan memberikan dampak bagi kemajuan di Indonesia timur, khususnya dalam melahirkan sumber daya manusia unggul dan menghasilkan penelitian yang dapat membantu pembangunan di sana," ujar Najib.
Dia menambahkan pihaknya tengah berupaya mendorong universitas-universitas di Indonesia timur untuk bisa meningkatkan kualitasnya lebih cepat dengan cara berkolaborasi dengan universitas di luar negeri, khususnya dengan universitas di Australia.
“Saat ini eranya kolaborasi, dalam meningkatkan kualitas juga bisa kita percepat dengan cara berkolaborasi. Kita menyadari bahwa universitas di Australia memiliki kelebihan dalam hal kualitas pendidikan dan penelitian, oleh karenanya kita mendorong dan berusaha membantu mempercepat peningkatan kualitas universitas di Indonesia timur dengan berkolaborasi dengan universitas di Australia," katanya.
UNHAS dan CDU melakukan kerja sama dalam bidang ilmu kelautan, perikanan, keragaman hayati, ilmu manajemen kebencanaan, ilmu keperawatan, bisnis dan kesehatan tropis.
Perjanjian kerja sama ditandatangani bersama secara hibrida oleh Vice Chancellor CDU Professor Scott Bowman dan Wakil Rektor untuk Penelitian, Inovasi, dan Kemitraan UNHAS Mahatma Lanuru pada Selasa (29/3).
Dalam sambutannya, Scott Bowman mengatakan bahwa Indonesia merupakan tetangga terpenting Australia dan CDU akan selalu memiliki ikatan yang kuat dengan universitas di Indonesia.
“Kerja sama dengan UNHAS memainkan peranan penting dalam memperkuat kolaborasi CDU dengan universitas di wilayah timur Indonesia dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian, di mana hal itu juga merupakan prioritas dalam strategi global CDU," ujarnya.
Mahatma Lanuru menyambut baik penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.
“Perjanjian ini mencakup aktivitas mobilitas dosen dan mahasiswa, kerja sama penelitian, kuliah tamu serta dual dan join degree. Hal ini tentu akan memberikan manfaat bagi kedua universitas dalam konteks internasionalisasi," kata Lanuru.
Baca juga: Dubes RI dorong penguatan kehadiran bahasa Indonesia di Australia
Baca juga: Dubes RI: Mahasiswa Indonesia di Australia jangan cuma belajar
Siswo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan UNHAS bisa menjadi hub bagi CDU untuk bersama-sama dengan perguruan tinggi lain mengembangkan pendidikan di wilayah timur Indonesia.
Dia mengatakan kehadiran CDU bernilai strategis, sehingga mahasiswa di wilayah itu bisa mendapatkan pendidikan berkualitas internasional. Mahasiswa dan dosen UNHAS juga akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan mobilitas internasional ke CDU.
“Begitu pun sebaliknya, mahasiswa dan dosen CDU akan berkesempatan melakukan mobilitas internasional ke UNHAS yang memiliki keunikan lokal. Hal ini sangat penting untuk bisa memberikan pengalaman internasional bagi kedua belah pihak," ujar Siswo.
Senada dengan Siswo, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra Mukhamad Najib mengatakan akan selalu mendukung setiap upaya yang dapat meningkatkan kerja sama antara universitas di Indonesia dan Australia.
“Indonesia sangat luas dan memiliki banyak universitas. Kerjasama CDU dan UNHAS tentu akan memberikan dampak bagi kemajuan di Indonesia timur, khususnya dalam melahirkan sumber daya manusia unggul dan menghasilkan penelitian yang dapat membantu pembangunan di sana," ujar Najib.
Dia menambahkan pihaknya tengah berupaya mendorong universitas-universitas di Indonesia timur untuk bisa meningkatkan kualitasnya lebih cepat dengan cara berkolaborasi dengan universitas di luar negeri, khususnya dengan universitas di Australia.
“Saat ini eranya kolaborasi, dalam meningkatkan kualitas juga bisa kita percepat dengan cara berkolaborasi. Kita menyadari bahwa universitas di Australia memiliki kelebihan dalam hal kualitas pendidikan dan penelitian, oleh karenanya kita mendorong dan berusaha membantu mempercepat peningkatan kualitas universitas di Indonesia timur dengan berkolaborasi dengan universitas di Australia," katanya.
UNHAS dan CDU melakukan kerja sama dalam bidang ilmu kelautan, perikanan, keragaman hayati, ilmu manajemen kebencanaan, ilmu keperawatan, bisnis dan kesehatan tropis.
Perjanjian kerja sama ditandatangani bersama secara hibrida oleh Vice Chancellor CDU Professor Scott Bowman dan Wakil Rektor untuk Penelitian, Inovasi, dan Kemitraan UNHAS Mahatma Lanuru pada Selasa (29/3).
Dalam sambutannya, Scott Bowman mengatakan bahwa Indonesia merupakan tetangga terpenting Australia dan CDU akan selalu memiliki ikatan yang kuat dengan universitas di Indonesia.
“Kerja sama dengan UNHAS memainkan peranan penting dalam memperkuat kolaborasi CDU dengan universitas di wilayah timur Indonesia dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian, di mana hal itu juga merupakan prioritas dalam strategi global CDU," ujarnya.
Mahatma Lanuru menyambut baik penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.
“Perjanjian ini mencakup aktivitas mobilitas dosen dan mahasiswa, kerja sama penelitian, kuliah tamu serta dual dan join degree. Hal ini tentu akan memberikan manfaat bagi kedua universitas dalam konteks internasionalisasi," kata Lanuru.
Baca juga: Dubes RI dorong penguatan kehadiran bahasa Indonesia di Australia
Baca juga: Dubes RI: Mahasiswa Indonesia di Australia jangan cuma belajar
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment