Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Indonesia dan Timor Leste membentuk Perjanjian Bilateral di Bidang Investasi atau "Bilateral Investment Treaty" untuk menciptakan iklim investasi kondusif dan mendorong lebih banyak investasi.
"DPR mendorong kedua negara segera membentuk 'Bilateral Invesment Treaty' untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendorong lebih banyak lagi investasi Indonesia ke Timor-Leste," kata Puan usai menerima kunjungan Ketua Parlemen Republik Timor Leste Aniceto Guterres Lopes di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Usulan tersebut diawali dengan data yang disampaikan Puan bahwa nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta dolar AS, terutama di sektor perbankan, minyak, gas, dan telekomunikasi.
Baca juga: Ketua DPR ajak elemen bangsa bangun kekuatan nasional
Karena itu, dia mengapresiasi kepercayaan Timor Leste terhadap perusahaan Indonesia untuk kerja sama investasi dan infrastruktur di Timor Leste.
Selain perjanjian investasi, Puan mendorong kerja sama antarkomunitas bisnis kedua negara yang turut mengalami dampak pandemi COVID-19 karena badan usaha yang dimiliki pengusaha WNI di Timor Leste menurun akibat pandemi.
“Untuk itu, kemudahan perdagangan harus kita lakukan bersama, termasuk dengan mendorong misi bisnis dan promosi antarkedua negara dan mendorong kemudahan perdagangan di perbatasan,” ujarnya.
Baca juga: Puan: Reformasi birokrasi modal kekuatan percepatan kemajuan Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Puan membahas sejumlah hal dalam topik kerja sama regional dan antarparlemen. Menurut dia, DPR RI dan Parlemen Timor Leste selama ini telah berinteraksi dalam sejumlah forum parlemen seperti Inter-Parliamentary Union (IPU).
“DPR RI memandang penting diplomasi parlemen baik secara bilateral, regional, dan global. Diplomasi parlemen perlu dilakukan untuk melengkapi diplomasi antarpemerintah," katanya.
Selain itu, Puan merasa senang atas kunjungan Guterres Lopes karena tahun 2022 adalah peringatan 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Timor Leste yang dibangun sejak 2 Juli 2002.
Baca juga: Ketua DPR sebut Pemerintah belum usulkan kenaikan harga BBM
“Saya senang mendengar kunjungan Presiden Ramos-Horta pada 19 Juli 2022 ke Indonesia yang telah menghasilkan berbagai kesepakatan penting bagi kedua negara," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Guterres Lopes menyampaikan undangan kepada Puan untuk berkunjung ke Timor Leste. Dia berharap ke depan ada kerja sama antarparlemen kedua negara, termasuk antarsekretariat DPR RI dan Parlemen Timor Leste.
"DPR mendorong kedua negara segera membentuk 'Bilateral Invesment Treaty' untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendorong lebih banyak lagi investasi Indonesia ke Timor-Leste," kata Puan usai menerima kunjungan Ketua Parlemen Republik Timor Leste Aniceto Guterres Lopes di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Usulan tersebut diawali dengan data yang disampaikan Puan bahwa nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta dolar AS, terutama di sektor perbankan, minyak, gas, dan telekomunikasi.
Baca juga: Ketua DPR ajak elemen bangsa bangun kekuatan nasional
Karena itu, dia mengapresiasi kepercayaan Timor Leste terhadap perusahaan Indonesia untuk kerja sama investasi dan infrastruktur di Timor Leste.
Selain perjanjian investasi, Puan mendorong kerja sama antarkomunitas bisnis kedua negara yang turut mengalami dampak pandemi COVID-19 karena badan usaha yang dimiliki pengusaha WNI di Timor Leste menurun akibat pandemi.
“Untuk itu, kemudahan perdagangan harus kita lakukan bersama, termasuk dengan mendorong misi bisnis dan promosi antarkedua negara dan mendorong kemudahan perdagangan di perbatasan,” ujarnya.
Baca juga: Puan: Reformasi birokrasi modal kekuatan percepatan kemajuan Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Puan membahas sejumlah hal dalam topik kerja sama regional dan antarparlemen. Menurut dia, DPR RI dan Parlemen Timor Leste selama ini telah berinteraksi dalam sejumlah forum parlemen seperti Inter-Parliamentary Union (IPU).
“DPR RI memandang penting diplomasi parlemen baik secara bilateral, regional, dan global. Diplomasi parlemen perlu dilakukan untuk melengkapi diplomasi antarpemerintah," katanya.
Selain itu, Puan merasa senang atas kunjungan Guterres Lopes karena tahun 2022 adalah peringatan 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Timor Leste yang dibangun sejak 2 Juli 2002.
Baca juga: Ketua DPR sebut Pemerintah belum usulkan kenaikan harga BBM
“Saya senang mendengar kunjungan Presiden Ramos-Horta pada 19 Juli 2022 ke Indonesia yang telah menghasilkan berbagai kesepakatan penting bagi kedua negara," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Guterres Lopes menyampaikan undangan kepada Puan untuk berkunjung ke Timor Leste. Dia berharap ke depan ada kerja sama antarparlemen kedua negara, termasuk antarsekretariat DPR RI dan Parlemen Timor Leste.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment