Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pemberian pendidikan kepada para kader nya melalui sekolah partai dan adanya regenerasi menjadi kunci keberhasilan PDI Perjuangan (PDIP) dalam memenangkan setiap pemilu.
"PDIP sejauh ini menerapkan proses pendidikan politik kader yang cukup baik. Ini bisa dilihat bagaimana tokoh-tokoh utama, baik di tingkat nasional maupun di daerah, cukup menonjol dan punya keberhasilan menjaga basis pemilih dengan stabil," kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pendidikan dari PDIP itu menciptakan kader yang loyal dan solid, meskipun bukan berada di daerah basis partai.
"PDIP di Jawa Barat tetap kuat, ini bagian contoh bagaimana PDIP berhasil membangun kader," ucapnya.
Baca juga: Pengamat nilai PDIP sebagai partai modern
Baca juga: Golkar mengajak PDIP mendukung sistem proporsional terbuka
Dedi mencontohkan beberapa tokoh di Indonesia yang ditempa dengan baik melalui sekolah partai dari PDIP itu, di antaranya, Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Dedi pun menilai kekuatan PDIP melalui regenerasi, seperti nama-nama tersebut ditambah dengan sosok Megawati Soekarnoputri membuat partai itu semakin kuat.
"Perlu dicatat, unggul nya PDIP tetap dimulai dengan Megawati," ujar Dedi.
Baca juga: Pengamat: Sekolah Partai PDIP upaya positif bekali calon legislator
Pada 10 Januari 2023, PDIP dijadwalkan akan merayakan HUT Ke-50. Peringatan itu dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu sehingga penyelenggaraannya bersifat internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Berdasarkan pengumuman dari DPP PDIP, tema yang diusung dalam konsolidasi tersebut adalah "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam" dan subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".
"PDIP sejauh ini menerapkan proses pendidikan politik kader yang cukup baik. Ini bisa dilihat bagaimana tokoh-tokoh utama, baik di tingkat nasional maupun di daerah, cukup menonjol dan punya keberhasilan menjaga basis pemilih dengan stabil," kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pendidikan dari PDIP itu menciptakan kader yang loyal dan solid, meskipun bukan berada di daerah basis partai.
"PDIP di Jawa Barat tetap kuat, ini bagian contoh bagaimana PDIP berhasil membangun kader," ucapnya.
Baca juga: Pengamat nilai PDIP sebagai partai modern
Baca juga: Golkar mengajak PDIP mendukung sistem proporsional terbuka
Dedi mencontohkan beberapa tokoh di Indonesia yang ditempa dengan baik melalui sekolah partai dari PDIP itu, di antaranya, Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Dedi pun menilai kekuatan PDIP melalui regenerasi, seperti nama-nama tersebut ditambah dengan sosok Megawati Soekarnoputri membuat partai itu semakin kuat.
"Perlu dicatat, unggul nya PDIP tetap dimulai dengan Megawati," ujar Dedi.
Baca juga: Pengamat: Sekolah Partai PDIP upaya positif bekali calon legislator
Pada 10 Januari 2023, PDIP dijadwalkan akan merayakan HUT Ke-50. Peringatan itu dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu sehingga penyelenggaraannya bersifat internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Berdasarkan pengumuman dari DPP PDIP, tema yang diusung dalam konsolidasi tersebut adalah "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam" dan subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment