Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan pergelaran wayang orang berjudul "Pandowo Boyong" digelar sebagai bentuk upaya melestarikan budaya asli Indonesia.
"Bersama-sama akan melestarikan budaya asli Indonesia yaitu kesenian wayang yang merupakan kesenian asli Indonesia," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Panglima TNI minta prajurit jangan lengah saat bertugas
Sehingga, kata dia dengan pagelaran tersebut diharapkan dapat mendekatkan budaya asli Indonesia ke masyarakat dan juga sebagai media hiburan bagi masyarakat.
"Harapan semua, seluruh masyarakat Indonesia dapat menonton, dapat terhibur, juga dapat ikut melestarikan budaya asli Indonesia yaitu wayang orang," kata dia.
"Bersama-sama akan melestarikan budaya asli Indonesia yaitu kesenian wayang yang merupakan kesenian asli Indonesia," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Panglima TNI minta prajurit jangan lengah saat bertugas
Sehingga, kata dia dengan pagelaran tersebut diharapkan dapat mendekatkan budaya asli Indonesia ke masyarakat dan juga sebagai media hiburan bagi masyarakat.
"Harapan semua, seluruh masyarakat Indonesia dapat menonton, dapat terhibur, juga dapat ikut melestarikan budaya asli Indonesia yaitu wayang orang," kata dia.
Melestarikan budaya menurut Panglima TNI tidak ada ruginya, tujuannya agar masyarakat Indonesia mencintai budayanya masing-masing.
"Makna yang bisa diambil, dimana-mana angkara murka pasti akan kalah dengan yang melaksanakan dengan jujur dan ikhlas," ujarnya Laksamana TNI Yudo.
TNI Angkatan Laut menggelar pagelaran wayang orang berjudul "Pandowo Boyong" di Taman Ismail Marzuki, Minggu 15 Januari 2023.
"Memperingati hari Dharma Samudera TNI AL setiap 15 Januari, TNI AL menggelar seni kebudayaan wayang orang Pandawa Boyong, berkolaborasi dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang didirikan oleh Jaya Suprana dan grup wayang orang Bharata," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Julius Widjojono.
Kegiatan yang melibatkan pejabat utama TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Pari, serta 450 prajurit TNI AL. Seni budaya ini kata dia menampilkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa.
Kemudian, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.
Baca juga: Polri buka rekrutmen isi kebutuhan personel di wilayah DOB Papua
Baca juga: Komnas HAM dukung komitmen TNI-Polri selesaikan konflik Maybrat
Baca juga: Kapolri tunjukkan soliditas TNI-Polri kawal Papua
Baca juga: Komnas HAM dukung komitmen TNI-Polri selesaikan konflik Maybrat
Baca juga: Kapolri tunjukkan soliditas TNI-Polri kawal Papua
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment