Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi membahas upaya penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Arab Saudi, dalam pertemuan jamuan makan siang, di kediaman dubes, di Jakarta, Selasa.
Menurut Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi, salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan adalah harapan Dubes Faisal kepada Pemerintah Indonesia, agar para pengusaha asal Indonesia bisa berinvestasi di Madinah, Mekkah, Jeddah, Riyadh, ataupun destinasi-destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Yang lebih penting lagi kata dia (Dubes Arab Saudi) adalah (investasi) di destinasi-destinasi wisata baru. Itu misalnya di daerah utara Madinah, banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang menarik seperti Mada’in dan macam-macam tempat. Diharapkan para investor Indonesia bisa datang ke sana. Kira-kira seperti itu yang dibicarakan oleh Dubes Arab Saudi,” ujar Masduki di Jakarta, Selasa.
Selain itu Dubes Faisal juga mengungkapkan meskipun jumlah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Arab Saudi dan Indonesia tercatat cukup banyak, namun baru sedikit yang dapat direalisasikan untuk sekarang ini.
MoU itu bersentuhan dengan berbagai bidang, seperti kesehatan, kebudayaan, pengembangan usaha kecil dan menengah, saintifik dan pendidikan tinggi, urusan Islam, kelautan dan perikanan, serta pemberantasan kejahatan.
Oleh karena itu, kata Masduki, Dubes Faisal berharap kesepakatan tersebut dapat segera direalisasikan dalam upaya memperkuat kerja sama investasi antara kedua negara.
Menanggapi hal ini, Masduki menjelaskan bahwa Wapres merespons positif keinginan Dubes Faisal dan akan segera mengadakan rapat secara khusus dengan berbagai kementerian/lembaga terkait, termasuk Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), demi mendorong kerja sama ekonomi yang lebih baik, tidak sekadar hubungan yang berjalan selama ini pada tataran hubungan people to people dan hubungan dalam ibadah haji/umrah.
“Akan dicari sebab musababnya (MoU belum terealisasi), latar belakangnya, dan akan diurai supaya ada sebuah kebijaksanaan baru ke depan dan supaya investasi antara Arab Saudi dan Indonesia bisa berjalan baik semuanya,” tuturnya.
Namun, di sisi lain, kata Masduki, Wapres juga meminta hubungan timbal balik di antara kedua negara, dan meminta agar para pengusaha Arab Saudi juga didorong berinvestasi di Indonesia.
“Wapres sebaliknya juga berharap resiprokal, supaya Pemerintah Arab Saudi bisa mendorong para pengusahanya, investornya untuk juga bisa berinvestasi di sini, terutama di bidang yang berhubungan dengan pariwisata dan lain-lain. Itu juga harapan Wakil Presiden,” jelasnya.
Baca juga: Wapres apresiasi fasilitas yang diberikan Arab Saudi bagi jamaah haji
Baca juga: Wapres harap perpanjangan jabatan pimpinan KPK efektif tangani korupsi
Baca juga: Wapres: Petugas haji harus betul-betul layani jamaah lansia
Menurut Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi, salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan adalah harapan Dubes Faisal kepada Pemerintah Indonesia, agar para pengusaha asal Indonesia bisa berinvestasi di Madinah, Mekkah, Jeddah, Riyadh, ataupun destinasi-destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Yang lebih penting lagi kata dia (Dubes Arab Saudi) adalah (investasi) di destinasi-destinasi wisata baru. Itu misalnya di daerah utara Madinah, banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang menarik seperti Mada’in dan macam-macam tempat. Diharapkan para investor Indonesia bisa datang ke sana. Kira-kira seperti itu yang dibicarakan oleh Dubes Arab Saudi,” ujar Masduki di Jakarta, Selasa.
Selain itu Dubes Faisal juga mengungkapkan meskipun jumlah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Arab Saudi dan Indonesia tercatat cukup banyak, namun baru sedikit yang dapat direalisasikan untuk sekarang ini.
MoU itu bersentuhan dengan berbagai bidang, seperti kesehatan, kebudayaan, pengembangan usaha kecil dan menengah, saintifik dan pendidikan tinggi, urusan Islam, kelautan dan perikanan, serta pemberantasan kejahatan.
Oleh karena itu, kata Masduki, Dubes Faisal berharap kesepakatan tersebut dapat segera direalisasikan dalam upaya memperkuat kerja sama investasi antara kedua negara.
Menanggapi hal ini, Masduki menjelaskan bahwa Wapres merespons positif keinginan Dubes Faisal dan akan segera mengadakan rapat secara khusus dengan berbagai kementerian/lembaga terkait, termasuk Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), demi mendorong kerja sama ekonomi yang lebih baik, tidak sekadar hubungan yang berjalan selama ini pada tataran hubungan people to people dan hubungan dalam ibadah haji/umrah.
“Akan dicari sebab musababnya (MoU belum terealisasi), latar belakangnya, dan akan diurai supaya ada sebuah kebijaksanaan baru ke depan dan supaya investasi antara Arab Saudi dan Indonesia bisa berjalan baik semuanya,” tuturnya.
Namun, di sisi lain, kata Masduki, Wapres juga meminta hubungan timbal balik di antara kedua negara, dan meminta agar para pengusaha Arab Saudi juga didorong berinvestasi di Indonesia.
“Wapres sebaliknya juga berharap resiprokal, supaya Pemerintah Arab Saudi bisa mendorong para pengusahanya, investornya untuk juga bisa berinvestasi di sini, terutama di bidang yang berhubungan dengan pariwisata dan lain-lain. Itu juga harapan Wakil Presiden,” jelasnya.
Baca juga: Wapres apresiasi fasilitas yang diberikan Arab Saudi bagi jamaah haji
Baca juga: Wapres harap perpanjangan jabatan pimpinan KPK efektif tangani korupsi
Baca juga: Wapres: Petugas haji harus betul-betul layani jamaah lansia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment