Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku sangat senang bisa menjadi model pada acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu petang.
"Hari ini senang banget karena untuk pertama kalinya saya jadi model, biasanya lari sehari 11 km, hari ini berjalan di atas catwalk 200 meter," kata Menlu Retno usai mengikuti acara Istana Berkebaya.
Menlu Retno mengaku mengalami kesulitan untuk bisa berjalan pelan di atas panggung peragaan Istana Berkebaya karena terbiasa lari.
"Makanya, karena biasa lari, jalannya akhirnya sering kebablasan, orang yang belakang masih jauh, balik lagi akhirnya. Akan tetapi, it’s fun, menyenangkan," ujarnya.
Menlu menyampaikan pesan dari Istana Berkebaya adalah mengenai masalah kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
Walaupun temanya adalah tema Jakarta, Betawi, menurut dia, dari segi warna-warnanya sangat apik, sangat berbagai macam warna yang menjadikan dunia menjadi lebih Indah.
"Jadi, mari kita lestarikan kebaya dan kita pakai kebaya sebanyak mungkin, ya, dalam okasi (occasion/kesempatan) di mana pun saya kira kita bisa pakai kebaya," ajak Menlu.
Pada kesempatan itu Retno tampak mengenakan atasan kebaya putih dengan kain bawahan berwarna merah. Kebaya Retno dilengkapi payet-payet bergambar penari topeng dan bunga-bunga bernuansa merah, pink, oranye, hingga hijau.
Dikatakan bahwa kebaya itu diberikan panitia acara dan sudah selesai dijahit sejak Jumat (4/8). Persiapannya mengenakan kebaya itu hanya 15 menit.
"Waduh aku cepat semua, 15 menit, syut langsung. Sudah dijahit, hari Jumat kebayanya sudah jadi. Kita pas, ternyata sudah pas, langsung dipakai. Ini dikasih panitia. Tapi cantik ya, (tadi juga) pakai payung," kata Retno.
Ia melanjutkan, "Cuma tantangannya adalah bagaimana bisa berjalan pelan, nah itu tantangan, buat saya tantangan karena biasa lari."
Selain menteri perempuan Kabinet Indonesia Maju, turut hadir memakai kebaya dalam acara tersebut, antara lain, duta besar wanita dan istri duta besar negara sahabat.
Menurut Retno, para dubes dan istri dubes sangat senang mendapatkan pengalaman baru memakai kebaya.
"Jadi, tadi sebelum keluar, saya sempat bertemu dengan mereka (dubes dan istri dubes). Ini adalah pengalaman menarik sekali bagi mereka terutama ibu-ibunya, baik dubesnya maupun istri dubes yang memakai kebaya. Mereka menyampaikan nyaman dan senang sekali mendapatkan pengalaman yang baru buat mereka memakai kebaya Indonesia," kata Retno.
Acara Istana Berkebaya merupakan bagian dari rangkaian Bulan Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-78 RI. Presiden Joko Widodo beserta Istri Iriana Joko Widodo serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri Wury Ma'ruf Amin juga hadir dalam acara itu.
Baca juga: Menteri Jokowi hingga Happy Salma berjalan di "catwalk" depan Istana
Baca juga: Jokowi: Kebaya lambang karakter anggun masyarakat Indonesia
"Hari ini senang banget karena untuk pertama kalinya saya jadi model, biasanya lari sehari 11 km, hari ini berjalan di atas catwalk 200 meter," kata Menlu Retno usai mengikuti acara Istana Berkebaya.
Menlu Retno mengaku mengalami kesulitan untuk bisa berjalan pelan di atas panggung peragaan Istana Berkebaya karena terbiasa lari.
"Makanya, karena biasa lari, jalannya akhirnya sering kebablasan, orang yang belakang masih jauh, balik lagi akhirnya. Akan tetapi, it’s fun, menyenangkan," ujarnya.
Menlu menyampaikan pesan dari Istana Berkebaya adalah mengenai masalah kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
Walaupun temanya adalah tema Jakarta, Betawi, menurut dia, dari segi warna-warnanya sangat apik, sangat berbagai macam warna yang menjadikan dunia menjadi lebih Indah.
"Jadi, mari kita lestarikan kebaya dan kita pakai kebaya sebanyak mungkin, ya, dalam okasi (occasion/kesempatan) di mana pun saya kira kita bisa pakai kebaya," ajak Menlu.
Pada kesempatan itu Retno tampak mengenakan atasan kebaya putih dengan kain bawahan berwarna merah. Kebaya Retno dilengkapi payet-payet bergambar penari topeng dan bunga-bunga bernuansa merah, pink, oranye, hingga hijau.
Dikatakan bahwa kebaya itu diberikan panitia acara dan sudah selesai dijahit sejak Jumat (4/8). Persiapannya mengenakan kebaya itu hanya 15 menit.
"Waduh aku cepat semua, 15 menit, syut langsung. Sudah dijahit, hari Jumat kebayanya sudah jadi. Kita pas, ternyata sudah pas, langsung dipakai. Ini dikasih panitia. Tapi cantik ya, (tadi juga) pakai payung," kata Retno.
Ia melanjutkan, "Cuma tantangannya adalah bagaimana bisa berjalan pelan, nah itu tantangan, buat saya tantangan karena biasa lari."
Selain menteri perempuan Kabinet Indonesia Maju, turut hadir memakai kebaya dalam acara tersebut, antara lain, duta besar wanita dan istri duta besar negara sahabat.
Menurut Retno, para dubes dan istri dubes sangat senang mendapatkan pengalaman baru memakai kebaya.
"Jadi, tadi sebelum keluar, saya sempat bertemu dengan mereka (dubes dan istri dubes). Ini adalah pengalaman menarik sekali bagi mereka terutama ibu-ibunya, baik dubesnya maupun istri dubes yang memakai kebaya. Mereka menyampaikan nyaman dan senang sekali mendapatkan pengalaman yang baru buat mereka memakai kebaya Indonesia," kata Retno.
Acara Istana Berkebaya merupakan bagian dari rangkaian Bulan Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-78 RI. Presiden Joko Widodo beserta Istri Iriana Joko Widodo serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri Wury Ma'ruf Amin juga hadir dalam acara itu.
Baca juga: Menteri Jokowi hingga Happy Salma berjalan di "catwalk" depan Istana
Baca juga: Jokowi: Kebaya lambang karakter anggun masyarakat Indonesia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga/Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment