Makassar (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal) menyiagakan Tim Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCB) menyikapi cuaca buruk yang terjadi di awal tahun ini
"Kita punya Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana dan dengan melihat situasi saat ini, cuacanya agak ekstrem, maka tim PRCB ini langsung disiagakan," ujar Asisten Bidang Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Pihaknya senantiasa memantau perkembangan dan memonitor segala informasi tentang kemungkinan bencana yang ditimbulkan oleh cuaca buruk ini.
Langkah koordinasi juga dilakukannya baik dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pemerintah daerah maupun instansi lainnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca yang akan terjadi di Indonesia sampai 7 Januari 2020.
"BMKG memperkirakan sejumlah wilayah akan berpotensi mengalami cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang serta indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan ke depan termasuk di wilayah Sulawesi Selatan" katanya.
Baca juga: Lantamal VI gelar operasi keamanan laut jelang pergantian tahun
Baca juga: Lantamal VI akan transplantasi terumbu "Garuda" di dasar laut
Baca juga: Marinir Lantamal VI upacara kenaikan pangkat di dasar laut
Lantamal VI langsung merespons BMKG dengan menyiagakan tim PRCB atau pasukan siaga banjir baik personel maupun material untuk bertindak cepat apabila sewaktu-waktu terjadi musibah bencana alam.
Tim PRCB Lantamal VI selalu koordinasi dengan institusi lain seperti unsur TNI, Polri, BPBD, SAR dan tim siaga bencana lainnya.
Asops Danlantamal VI juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
"Kita punya Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana dan dengan melihat situasi saat ini, cuacanya agak ekstrem, maka tim PRCB ini langsung disiagakan," ujar Asisten Bidang Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Pihaknya senantiasa memantau perkembangan dan memonitor segala informasi tentang kemungkinan bencana yang ditimbulkan oleh cuaca buruk ini.
Langkah koordinasi juga dilakukannya baik dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pemerintah daerah maupun instansi lainnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca yang akan terjadi di Indonesia sampai 7 Januari 2020.
"BMKG memperkirakan sejumlah wilayah akan berpotensi mengalami cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang serta indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan ke depan termasuk di wilayah Sulawesi Selatan" katanya.
Baca juga: Lantamal VI gelar operasi keamanan laut jelang pergantian tahun
Baca juga: Lantamal VI akan transplantasi terumbu "Garuda" di dasar laut
Baca juga: Marinir Lantamal VI upacara kenaikan pangkat di dasar laut
Lantamal VI langsung merespons BMKG dengan menyiagakan tim PRCB atau pasukan siaga banjir baik personel maupun material untuk bertindak cepat apabila sewaktu-waktu terjadi musibah bencana alam.
Tim PRCB Lantamal VI selalu koordinasi dengan institusi lain seperti unsur TNI, Polri, BPBD, SAR dan tim siaga bencana lainnya.
Asops Danlantamal VI juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment