Saya katakan ke dia saya minta hanya 25 miliar dolar AS saja, itu sudah lebih dari cukup untuk lima tahun ke depan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Softbank ingin ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Luhut saat menyampaikan sambutan dalam Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di lingkungan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Riset dan Teknologi, BPPT dan BSN di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Luhut sebut Softbank akan tingkatkan investasi hingga 10 miliar dolar

"Jumat (10/1) akan datang Masayoshi Son (CEO Softbank), dia mendesak saya terus, dia mau investasi sampai 100 miliar dolar AS. Bagi saya ini too good to be true. Tapi semua sudah jalan dan kita lihat, tim sudah bekerja dan saya katakan ke dia saya minta hanya 25 miliar dolar AS saja, itu sudah lebih dari cukup untuk lima tahun ke depan," katanya.
Luhut menjelaskan, komunikasi intens dengan Masayoshi Son juga terus dilakukan baik melalui telepon hingga teleconference.

Lebih lanjut, minat investasi perusahaan asal Jepang itu, menurut Luhut, akan disalurkan untuk pembangunan ibu kota baru.

"Softbank mau masuk ke (pembangunan) ibu kota. Ya nanti kita lihat, kan besok dia datang," katanya tanpa menjelaskan lebih rinci.
Selain Softbank, Luhut mengungkapkan pada Jumat (10/1) mendatang dirinya juga akan kedatangan CEO US International Development Finance Corporation Adam Boehler. Lembaga tersebut disebutnya akan menanamkan modal di BUMN.

"Itu juga enggak pernah dalam sejarahnya AS akan investasi di BUMN. Mereka akan bawa 5 miliar dolar AS tahap pertama, dan Presiden sudah challenge (menantang) ini untuk 10 miliar dolar AS. Kalau ini semua bisa dieksekusi, kita akan masukkan tadi di dalam toll road dan akan buat 75 rumah sakit dan 80 hotel yang nanti bisa di-IPO-kan ke depan," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi terima pimpinan Softbank dan Grab
Baca juga: Grab Indonesia dapat pendanaan dari SoftBank
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2020