Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan berdasarkan laporan yang diterima per 24 Januari, terdapat 93 warga negara Indonesia yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Sementara 150 WNI lain di Provinsi Hubei tersebar di kota-kota lain selain Wuhan. Pengurus perhimpunan pelajar Indonesia di Wuhan selalu bekerja sama dengan KBRI di Beijing di bawah direktorat perlindungan WNI.
Fadjroel menyampaikan tidak ada WNI di Wuhan yang terjangkit virus corona. Semua mahasiswa di Wuhan rata-rata tinggal di asrama dan selalu dipantau oleh pihak kampus.
Presiden Jokowi sendiri secara tegas telah memerintahkan agar evakuasi seluruh WNI di Provinsi Hubei segera dilaksanakan.
Namun, kata Fadjroel, perlu ditekankan bahwa berdasarkan keterangan perhimpunan pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Wuhan disebutkan bahwa akses transportasi dari dan menuju Wuhan ditutup sementara untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Setelah rapat terbatas terkait penanganan WNI di Provinsi Hubei, Kamis (30/1), semua kementerian dan pihak terkait terus-menerus melakukan koordinasi berdasarkan instruksi Presiden, di bawah koordinasi dua Menkopolhukam dan Menko PMK.
Sedangkan pemerintah sejauh ini telah mengalokasikan dana sedikitnya Rp133, 2 juta untuk keperluan logistik WNI yang berada di Hubei, terutama untuk dimanfaatkan membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari selama dalam kondisi karantina.
Baca juga: Mahasiswa Aceh di Kota Wuhan jadi 13 orang
Baca juga: Pemprov akan bawa pulang 248 mahasiswa Jatim di China
Baca juga: Mahasiswa asal Sulsel di China sambut antusias rencana evakuasi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Yuniardi Ferdinand
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment