Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan lintas bawah (underpass) Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang 1,3 kilometer.
"Pada sore hari ini kita meresmikan terowongan terpanjang. Ini 1,3 kilometer. Terowongan terpanjang di Indonesia yang juga salah satu dari keseluruhan proyek Yogyakarta International Airport," kata Presiden Joko Widodo di lintas bawah YIA, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat.
"Pada sore hari ini kita meresmikan terowongan terpanjang. Ini 1,3 kilometer. Terowongan terpanjang di Indonesia yang juga salah satu dari keseluruhan proyek Yogyakarta International Airport," kata Presiden Joko Widodo di lintas bawah YIA, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat.
Baca juga: Presiden Jokowi akan meresmikan underpass YIA di Yogyakarta
Baca juga: Yogyakarta International Airport dapat didarati Boeing 777
Baca juga: Empat bulan beroperasi, YIA layani 96.000 penumpang
Lintas bawah tersebut dibangun untuk mempertahankan eksistensi ruas jalan nasional Pantai Selatan Jawa (Pansela) yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta serta memperlancar arus lalu lintas warga Kulon Progo dan sekitarnya.
Pembangunan bandara YIA diketahui memotong ruas jalan Pansela.
Struktur lintas bawah tersebut terdiri atas konstruksi terowongan sepanjang 1.095 meter dan jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter.
Sedangkan lebar lintas bawah adalah sebesar 7,85 meter, "clearance" atas 5,2 meter, dan samping 18,4 meter yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan lintas batas tersebut nantinya dapat memberikan kontribusi terutama peningkatan turis menuju Yogyakarta, Borobudur, Prambanan, dan sekitarnya.
"Tinggal kita nanti menyelesaikan layanan transportasi antarmoda yang interkoneksi sehingga masyarakat memiliki pilihan-pilihan. Ada opsi yang bisa dipilih dalam rangka pelayanan kepada turis dan masyarakat," ungkap Presiden.
Hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Yogyakarta Hamengkubuwono X.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment