Papua itu salah satu wilayah yang luas hutannya besar dan komposisi hutannya masih bagus
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kemenko Kemaritiman dan Investasi akan memetakan potensi investasi hijau di kawasan Papua dan Papua Barat demi keberlanjutan lingkungan di kawasan tersebut.Pemetaan soal investasi hijau itu digelar di Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Senin, dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan dihadiri pula Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
"Kita membuat pemetaan. Di sana kan ada karbon ya. Karena di Papua itu salah satu wilayah yang luas hutannya besar dan komposisi hutannya masih bagus. Kemudian punya mangrove juga. Koralnya bagus. Jadi kita ingin ke depan ada kebijakan pemerintah untuk investasi di Papua lebih pada investasi hijau," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia seusai rapat koordinasi itu.
Bahlil Lahadalia menuturkan belum ada besaran nilai potensi investasi hijau di Papua. Kendati demikian, kawasan paling timur Indonesia itu menyimpan banyak potensi mulai dari perikanan, sumber daya alam seperti pala, kakao, dan kopi, hingga sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
Ia pun mengaku pemerintah telah membahas langkah-langkah konkret untuk merealisasikan investasi hijau di Papua.
"Nilainya belum kita putuskan tapi kita lagi membangun pemetaan, membangun kesepahaman antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota," kata Mantan Ketua Umum Hipmi itu.
Bahlil Lahadalia menambahkan melalui pemetaan itu nantinya pemerintah akan bisa membuat aturan mengenai investasi hijau yang bisa dimasuki investor.
"Yang bisa diselesaikan dalam negeri, kita selesaikan dalam negeri. Tapi kalau yang butuh investasinya gede, kalau asingnya berminat, kita buka juga," ujarnya.
Bahlil Lahadalia pun menegaskan nantinya akan ada insentif khusus bagi investasi hijau yang masuk ke Papua. Insentif tersebut bisa berupa keringanan pajak seperti tax holiday atau tax allowance meski rinciannya belum diputuskan resmi.
"Kalau tahun 2020 sudah clear, kita mulai jalan (investasinya)," katanya.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menuturkan investasi hijau perlu didorong untuk mengoptimalkan keberlangsungan lingkungan selain juga tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi keduanya bisa sinergi. Ini tentang blue carbon, jadi nanti semua berjalan, semua tersinergi dengan baik, tidak ada yang saling mempersulit atau menghambat," katanya.
Baca juga: Papua Barat susun peta jalan investasi hijau
Baca juga: Laporan: Jakarta buka peluang investasi hijau 30 miliar dolar
Baca juga: Luhut tawarkan produsen fiberglass China investasi di Indonesia
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment