"Kami siap mendukung pembangunan di Maluku dengan pengembangan dan penyediaan energi terbarukan," kata Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin, saat melakukan pertemuan dan jamuan makan malam bersama Gubernur Maluku Murad Ism
Ambon (ANTARA) - Pemerintah Selandia Baru menyatakan siap mendukung dan membantu pengembangan sumber daya energi baru terbarukan di Provinsi Maluku."Kami siap mendukung pembangunan di Maluku dengan pengembangan dan penyediaan energi terbarukan," kata Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin, saat melakukan pertemuan dan jamuan makan malam bersama Gubernur Maluku Murad Ismail, di Ambon, Kamis (27/2) malam.
Baca juga: Peluang kerja banyak tercipta dari investasi EBTKE
Dia menyatakan, kehadirannya di Ambon untuk memberikan akses dan dukungan untuk pengembangan energi terbarukan khususnya di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.
Kehadiran Jonathan di Kota Ambon didampingi Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas Leonard VH Tampubolon, Direktur Pendanaan Luar Negeri Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi.
Selain itu, Direktur Energi, Telekomunikasi dan Informatika Bappenas Rachmat Mandiana, Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris.
Indonesia, kata Dubes Jonathan Austin merupakan negara terdekat Selandia Baru dan negara terbesar yang mendapatkan dukungan program di bidang energi dari Negeri Kiwi tersebut dibanding negara-negara lainnya.
"Kami adalah teman baik Indonesia, sehingga sudah sewajarnya kita memperkuat kembali hubungan pertemanan dengan kerja sama yang lebih baik," katanya pula.
Baca juga: Porsi Energi Baru Terbarukan ditargetkan 13,4 persen pada 2020
Dia menegaskan, Provinsi Maluku dan kawasan Indonesia Timur merupakan salah satu wilayah yang mendapat perhatian dan dukungan prioritas Selandia Baru.
"Saya ingat apa yang disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail bahwa provinsi ini masih mengalami banyak kendala. Karena itu, ke depan kami akan berusaha mendukung dan membantu Maluku," ujarnya.
Dubes Jonathan menambahkan, Selandia Baru merupakan salah satu negara terkemuka yang memiliki keahlian di bidang energi dan sumber daya mineral, sehingga bersedia membantu pengembangan energi terbarukan di Maluku.
Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan, daerah yang dipimpinnya kaya akan potensi sumber daya alam, namun di sisi lain, menghadapi banyak kendala, terutama penyediaan sumber daya energi untuk menunjang berbagai program pembangunan.
Baca juga: Greenpeace: Promosi energi terbarukan tak harus dengan Formula E
Geografis wilayah Maluku yang merupakan provinsi barkarakteristik kepulauan mengalami kesulitan khususnya dalam penyediaan energi listrik sejumlah kabupaten serta pulau-pulau.
Dia menambahkan, Pemprov Maluku telah melakukan kesepakatan dengan LSM internasional Mercy Corps tentang akses Selandia Baru untuk Maluku pada 25 Januari 2020, terutama dukungan energi terbarukan,
"Kesepakatan ini bertujuan mempercepat pengembangan sumber-sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan di Maluku. Diharapkan kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama saling menguntungkan di bidang energi dan sumber daya mineral," ujar Gubernur Murad Ismail pula.
Dia menyatakan, kehadirannya di Ambon untuk memberikan akses dan dukungan untuk pengembangan energi terbarukan khususnya di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.
Kehadiran Jonathan di Kota Ambon didampingi Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas Leonard VH Tampubolon, Direktur Pendanaan Luar Negeri Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi.
Selain itu, Direktur Energi, Telekomunikasi dan Informatika Bappenas Rachmat Mandiana, Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris.
Indonesia, kata Dubes Jonathan Austin merupakan negara terdekat Selandia Baru dan negara terbesar yang mendapatkan dukungan program di bidang energi dari Negeri Kiwi tersebut dibanding negara-negara lainnya.
"Kami adalah teman baik Indonesia, sehingga sudah sewajarnya kita memperkuat kembali hubungan pertemanan dengan kerja sama yang lebih baik," katanya pula.
Baca juga: Porsi Energi Baru Terbarukan ditargetkan 13,4 persen pada 2020
Dia menegaskan, Provinsi Maluku dan kawasan Indonesia Timur merupakan salah satu wilayah yang mendapat perhatian dan dukungan prioritas Selandia Baru.
"Saya ingat apa yang disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail bahwa provinsi ini masih mengalami banyak kendala. Karena itu, ke depan kami akan berusaha mendukung dan membantu Maluku," ujarnya.
Dubes Jonathan menambahkan, Selandia Baru merupakan salah satu negara terkemuka yang memiliki keahlian di bidang energi dan sumber daya mineral, sehingga bersedia membantu pengembangan energi terbarukan di Maluku.
Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan, daerah yang dipimpinnya kaya akan potensi sumber daya alam, namun di sisi lain, menghadapi banyak kendala, terutama penyediaan sumber daya energi untuk menunjang berbagai program pembangunan.
Baca juga: Greenpeace: Promosi energi terbarukan tak harus dengan Formula E
Geografis wilayah Maluku yang merupakan provinsi barkarakteristik kepulauan mengalami kesulitan khususnya dalam penyediaan energi listrik sejumlah kabupaten serta pulau-pulau.
Dia menambahkan, Pemprov Maluku telah melakukan kesepakatan dengan LSM internasional Mercy Corps tentang akses Selandia Baru untuk Maluku pada 25 Januari 2020, terutama dukungan energi terbarukan,
"Kesepakatan ini bertujuan mempercepat pengembangan sumber-sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan di Maluku. Diharapkan kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama saling menguntungkan di bidang energi dan sumber daya mineral," ujar Gubernur Murad Ismail pula.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment