Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess dan belum terpapar Covid-19 akan mengalami proses karantina setelah dievakuasi dari Jepang.
"Tentu mekanismenya sama seperti yang dari Wuhan, yang tidak terpapar itu dibawa ke satu daerah yang seperti kemarin atau ada alternatif lain yakni dijemput dengan kapal rumah sakit," kata Ma'ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Jumat.
"Tentu mekanismenya sama seperti yang dari Wuhan, yang tidak terpapar itu dibawa ke satu daerah yang seperti kemarin atau ada alternatif lain yakni dijemput dengan kapal rumah sakit," kata Ma'ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, Jumat.
Ada dua opsi penjemputan WNI di Diamond Princess itu, yakni melalui perjalanan udara atau perjalanan laut dengan KRI dr. Soeharso. Apabila penjemputan dilakukan dengan menggunakan KRI dr. Soeharso, masa karantina terhadap WNI tersebut bisa dilakukan di dalam kapal jenis bantu RS itu.
Baca juga: Pemerintah terus lancarkan diplomasi ke Jepang evakuasi 74 WNI
Baca juga: Skenario penjemputan WNI kru Diamond Princess di Jepang
"Jadi, masuk rumah sakit kapal laut, terapung, misalnya nanti sampai 14 hari dikarantina di kapal," katanya menambahkan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebutkan ada 78 WNI di dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya telah terdeteksi terkena Covid-19. Terhadap empat WNI yang terinfeksi COVID-19 itu akan terus dipantau Pemerintah melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo.
"Sesuai dengan protokol WHO (World Health Organisation), kalau yang sudah terpapar, tidak boleh keluar. Sementara itu, yang di luar, tidak boleh masuk ke sana," ujar Wapres.
Terhadap 74 WNI yang dinyatakan tidak terkena Corona, Pemerintah menunggu izin dari pemerintah Jepang untuk evakuasi.
"Ini juga masih proses diplomasi Indonesia dan Jepang, untuk kita minta ini, tapi di sana masih belum menjawabnya. Kita harapkan ada sebuah keputusan sehingga kita bisa langsung memutuskan," kata Presiden Joko Widodo di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat.
Pemerintah melalui KBRI di Tokyo juga terus melakukan komunikasi dengan WNI yang berada di kapal pesiar tersebut. Bantuan logistik juga didistribusikan untuk memastikan para WNI tersebut tetap dalam kondisi aman.
Baca juga: Dua warga Australia dari kapal pesiar di Jepang positif corona
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment