Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) melalui pengembangan sistem pembelajaran daring, Electronic Millenial Learning, atau dikenal dengan singkatan e-Milea.
"Di era revolusi industri 4.0 ini, hampir segala aspek kegiatan manusia menggunakan teknologi. Untuk itu, ASN kita juga harus melek teknologi," kata Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
"Di era revolusi industri 4.0 ini, hampir segala aspek kegiatan manusia menggunakan teknologi. Untuk itu, ASN kita juga harus melek teknologi," kata Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, e-Milea hadir menjawab kebutuhan pengembangan kompetensi ASN dalam ranah kediklatan nonklasikal sebagaimana diamanatkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negari Sipil.
Selain itu, Sjarief Widjaja juga mengatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN melalui e-Milea dibutuhkan agar Indonesia dapat berkompetisi di era revolusi industri 4.0.
Baca juga: KKP matangkan peta jalan tata kelola kelautan 2020-2024
Kepala Badan Riset dan SDM KKP menuturkan bahwa e-Milea sebenarnya bukanlah hal baru. Sistem pembelajaran daring ini sudah mulai digunakan sejak Februari 2020 lalu.
"Sistem ini telah digunakan pada Diklat Dasar Jabatan Fungsional Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir (Diklat Dasar Jabfung PELP) yang diselenggarakan dalam waktu yang cukup panjang," katanya.
Ia mengungkapkan, e-Milea juga saat ini sedang mengembangkan penyelenggaraan diklat-diklat fungsional lainnya sesuai kebutuhan di KKP, di antaranya pengawas perikanan, pengendali hama dan penyakit ikan, serta pengelola produksi perikanan tangkap.
E-Milea juga hadir sebagai solusi media bekerja dari rumah (work from home) bagi ASN KKP di tengah pandemi virus corona (COVID-19), sebagaimana arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Sjarief menyebut, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, pihaknya telah melakukan perubahan strategi pembelajaran yang semula klasikal menjadi blended learning (pembelajaran campuran).
Baca juga: Lindungi nelayan, KKP kampanyekan "physical distancing" di pesisir
"Di tengah wabah ini, e-Milea telah dimanfaatkan pada penyelenggaraan Diklat Pengangkatan Jabatan Fungsional Arsiparis Tingkat Keterampilan yang berlangsung sejak 9 Maret 2020 hingga 7 April 2020 nanti," paparnya.
Adapun materi pengembangan kompetensi ASN KKP yang telah tersedia di e-Milea di antaranya diklat Budaya Kerja, Pelayanan Publik, dan Kewirausahaan.
Melalui e-Milea, ASN KKP dapat mengikuti diklat secara gratis, memperoleh sertifikat, dan meningkatkan kompetensi melalui berbagai pengetahuan yang disajikan.
“Adanya e-learning diklat online ini sangat membantu ASN KKP yang tengah bekerja dari rumah. Kita harapkan sistem pembelajaran seperti ini juga dapat membantu mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju," kata Sjarief.
Sjarief berharap, ke depan e-Milea dapat terus dikembangkan melalui berbagai platform digital lainnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment