Jakarta (ANTARA) - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengingatkan umat agar dapat membangun solidaritas di tengah penyebaran wabah COVID-19 serta dapat mematuhi panduan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait penanggulangan penyakit tersebut.
"Di tengah keluarga kita bisa saling mengingatkan, kita bisa membangun edukasi dan literasi tentang COVID-19, serta mendidik anggota keluarga kita untuk solider dan peduli," kata Sekretaris Umum Pendeta PGI Jacklevyn F. Manuputty di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu.
Jacklevyn menyatakan, PGI terpanggil untuk terlibat dalam upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 sebagai tanggung jawab iman dalam merawat kehidupan, juga sebagai tanggung jawab kewarganegaraan untuk turut serta bersama seluruh elemen bangsa merawat dan mengembangkan kehidupan yang sejahtera dan tentram di tengah bangsa ini.
Ia memaparkan, sejak 13 Maret lalu, PGI telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggota-anggota gereja untuk menjaga jarak aman, menghidari ibadah-ibadah yang sifatnya kerumuman, baik di gedung gereja maupun luar gereja.
Ia mengingatkan mengenai tradisi Kristen yang mula-mula membangun spiritualitas berbasis keluarga, karena itu saat ini adalah waktu untuk terus membangun keintiman dan keakraban spiritualitas di keluarga masing-masing.
Baca juga: PGI imbau gereja meniadakan ibadah selama dua pekan
Baca juga: PGI sambut positif imbauan Presiden untuk batasi pertemuan bersama
Jacklevyn juga menekankan pentingnya rasa solidaritas kepada mereka yang menderita, terimbas, yang meninggal, serta kepada para tenaga medis dan relawan yang berada di garis terdepan dalam menanggulangi COVID-19.
PGI, ujar dia, juga telah mengeluarkan imbauan sekaligus memberikan panduan teknis bagaimana melakukan ibadah di dalam rumah, yang diyakini tidak akan mengurangi iman umat.
"Lakukan upaya-upaya produktif bekerja dan ibadah dari rumah, lindungi diri dan orang lain. Kita lakukan semua tindakan disiplin di dalam hidup kita, mari perangi bekerja sama memerangi COVID-19. Indonesia bisa. Salam tangguh," ucapnya.
Berbagai pemuka agama hadir dalam jumpa pers bertajuk "Anjuran Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Berkaitan dengan Self-Distancing untuk Menghindari Penyebaran COVID-19", di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Sabtu ini.
Selain perwakilan dari PGI, juga hadir antara lain Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dan Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin.
Kemudian, Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Steven, serta Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Nyoman Suartanu.
Baca juga: KWI: Bantu orang yang sangat terdampak wabah COVID-19
Baca juga: Imbauan MUI: Ketimbang mudik, utamakan keselamatan nyawa
"Di tengah keluarga kita bisa saling mengingatkan, kita bisa membangun edukasi dan literasi tentang COVID-19, serta mendidik anggota keluarga kita untuk solider dan peduli," kata Sekretaris Umum Pendeta PGI Jacklevyn F. Manuputty di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu.
Jacklevyn menyatakan, PGI terpanggil untuk terlibat dalam upaya menanggulangi penyebaran COVID-19 sebagai tanggung jawab iman dalam merawat kehidupan, juga sebagai tanggung jawab kewarganegaraan untuk turut serta bersama seluruh elemen bangsa merawat dan mengembangkan kehidupan yang sejahtera dan tentram di tengah bangsa ini.
Ia memaparkan, sejak 13 Maret lalu, PGI telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggota-anggota gereja untuk menjaga jarak aman, menghidari ibadah-ibadah yang sifatnya kerumuman, baik di gedung gereja maupun luar gereja.
Ia mengingatkan mengenai tradisi Kristen yang mula-mula membangun spiritualitas berbasis keluarga, karena itu saat ini adalah waktu untuk terus membangun keintiman dan keakraban spiritualitas di keluarga masing-masing.
Baca juga: PGI imbau gereja meniadakan ibadah selama dua pekan
Baca juga: PGI sambut positif imbauan Presiden untuk batasi pertemuan bersama
Jacklevyn juga menekankan pentingnya rasa solidaritas kepada mereka yang menderita, terimbas, yang meninggal, serta kepada para tenaga medis dan relawan yang berada di garis terdepan dalam menanggulangi COVID-19.
PGI, ujar dia, juga telah mengeluarkan imbauan sekaligus memberikan panduan teknis bagaimana melakukan ibadah di dalam rumah, yang diyakini tidak akan mengurangi iman umat.
"Lakukan upaya-upaya produktif bekerja dan ibadah dari rumah, lindungi diri dan orang lain. Kita lakukan semua tindakan disiplin di dalam hidup kita, mari perangi bekerja sama memerangi COVID-19. Indonesia bisa. Salam tangguh," ucapnya.
Berbagai pemuka agama hadir dalam jumpa pers bertajuk "Anjuran Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Berkaitan dengan Self-Distancing untuk Menghindari Penyebaran COVID-19", di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Sabtu ini.
Selain perwakilan dari PGI, juga hadir antara lain Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dan Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin.
Kemudian, Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Steven, serta Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Nyoman Suartanu.
Baca juga: KWI: Bantu orang yang sangat terdampak wabah COVID-19
Baca juga: Imbauan MUI: Ketimbang mudik, utamakan keselamatan nyawa
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment