Jakarta (ANTARA) - Personel Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) akan menjalani pemeriksaan kesehatan setelah observasi 188 ABK Kapal World Dream dan 68 ABK Kapal Diamond Princess di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu akibat mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19).
"Prajurit TNI dan Polri, termasuk tim Kemenkes yang mendampingi di sana (Pulau Sebaru Kecil) tentu akan dicek kesehatannya," kata Panglima Kogasgabpad Laksamana Madya TNI Yudo Margono di sela-sela acara Bakti Sosial di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat.
Hal itu sama dilakukan juga bagi awak KRI dr. Soeharso yang saat ini melaksanakan observasi. Kapal ini sebelumnya mengangkut 188 ABK World Dream dan 68 ABK Kapal Diamond Princess. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Ketika ditanyakan apakah personel di Pulau Sebaru akan dipulangkan semua, dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah prajurit TNI di Pulau Sebaru Kecil.
"Di sana sudah disiapkan sarana dan prasarana. Dukungan logistik yang ada, yang sudah settle (menetap) di situ, hanya prajuritnya kami kurangi. Tinggalkan yang jaga," kata Yudo.
Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru
Baca juga: Tom Hanks kena corona, film Elvis dihentikan
Baca juga: Legislator: Rumah sakit perlu tahu jadwal kepulangan ABK
Hal itu sambil menunggu perkembangan situasi dan keputusan dari Menkes apakah akan masih digunakan atau tidak.
"Supaya sarana dan prasarana yang sudah tergelar di situ tetap standby. Sama seperti di Natuna, saat ini masih siap untuk menampung, jadi sarana dan prasarana sudah siap di sana, dan ada prajurit Kogasgabpad yang standby 'kan di sana. Sewaktu-waktu mana yang dipilih, kami sudah siap," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I ini.
Dalam kesempatan itu, Yudo mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen bangsa yang turut membantu dalam observasi WNI itu.
"Insyaallah, 188 ABK Kapal World Dream pada esok hari akan dikembalikan ke lingkungan masyarakat dan keluarganya. Begitu pula, 68 ABK Kapal Diamond Princess yang akan dipulangkan pada hari Minggu (15/3)," ujar Yudo.
"Prajurit TNI dan Polri, termasuk tim Kemenkes yang mendampingi di sana (Pulau Sebaru Kecil) tentu akan dicek kesehatannya," kata Panglima Kogasgabpad Laksamana Madya TNI Yudo Margono di sela-sela acara Bakti Sosial di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat.
Hal itu sama dilakukan juga bagi awak KRI dr. Soeharso yang saat ini melaksanakan observasi. Kapal ini sebelumnya mengangkut 188 ABK World Dream dan 68 ABK Kapal Diamond Princess. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Ketika ditanyakan apakah personel di Pulau Sebaru akan dipulangkan semua, dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah prajurit TNI di Pulau Sebaru Kecil.
"Di sana sudah disiapkan sarana dan prasarana. Dukungan logistik yang ada, yang sudah settle (menetap) di situ, hanya prajuritnya kami kurangi. Tinggalkan yang jaga," kata Yudo.
Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru
Baca juga: Tom Hanks kena corona, film Elvis dihentikan
Baca juga: Legislator: Rumah sakit perlu tahu jadwal kepulangan ABK
Hal itu sambil menunggu perkembangan situasi dan keputusan dari Menkes apakah akan masih digunakan atau tidak.
"Supaya sarana dan prasarana yang sudah tergelar di situ tetap standby. Sama seperti di Natuna, saat ini masih siap untuk menampung, jadi sarana dan prasarana sudah siap di sana, dan ada prajurit Kogasgabpad yang standby 'kan di sana. Sewaktu-waktu mana yang dipilih, kami sudah siap," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I ini.
Dalam kesempatan itu, Yudo mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen bangsa yang turut membantu dalam observasi WNI itu.
"Insyaallah, 188 ABK Kapal World Dream pada esok hari akan dikembalikan ke lingkungan masyarakat dan keluarganya. Begitu pula, 68 ABK Kapal Diamond Princess yang akan dipulangkan pada hari Minggu (15/3)," ujar Yudo.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment