Kalau banyak impor atau bahan bakunya itu bergantung dari China maka kita sedang mencari sumber dari negara lain
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberikan dua solusi bagi para pengusaha di wilayahnya yang bahan baku untuk usahanya sebagian besar masih diimpor dari China.“Kalau banyak impor atau bahan bakunya itu bergantung dari China maka kita sedang mencari sumber dari negara lain,” kata Ganjar Pranowo setelah bersama pengurus Kagama bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Solusi yang ditawarkannya kedua yakni mencari substitusi barang-barang impor dari China.
Ganjar secara khusus mengajak diskusi Apindo dan Kadin di wilayahnya dan menanyakan persoalan yang mereka hadapi di tengah mewabahnya virus corona.
“Kita minta mereka menyampaikan kepada kami apa sebenarnya problemnya. Beberapa yang mereka sekarang mencoba menghitung-hitung adalah apakah stok bahan bakunya masih bertahan,” katanya.
Banyak dari mereka memperkirakan persediaan atau stok masih aman dalam dua bulan ke depan.
Beberapa produk yang masih impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng di antaranya kapas dan bawang putih.
Untuk itu, Ganjar berharap semua pihak terkait termasuk Kemenlu, Kemendag, dan Kemenperin membantu memberikan kemudahan.
“Saya senang sekali Presiden juga memberikan insentif-insentif yang bisa kita berikan kepada pengusaha,” katanya.
Ganjar pun meminta semua pihak termasuk masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi wabah tersebut.
Pihaknya juga telah mengantisipasi penyebaran virus corona sebagaimana protokol yang disyaratkan WHO di seluruh rumah sakit di Jawa Tengah.
“Bahkan hingga ke bandara, pelabuhan, stasiun saya minta siaga termasuk tenaga medisnya. Kita minta masyarakat untuk tetap tenang karena semuanya bekerja dengan baik,” katanya.
Baca juga: Menkes: Dua pasien positif Covid-19 dalam kondisi baik
Baca juga: Kagama akan susun protokol hadapi corona
Pewarta: Hanni Sofia, Desca Lidya Natalia
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment