bisa berfungsi untuk belajar
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan tempat ibadah seperti masjid di Kota Pahlawan, Jawa Timur bisa multifungsi yakni tidak hanya untuk sholat dan mengaji, melainkan bisa digunakan untuk belajar mata pelajaran bahasa asing dan matematika.

"Bukan hanya sekadar masjid, tapi saya ingin semua masjid itu atau tempat ibadah bisa berfungsi macam-macam. Bisa berfungsi untuk belajar. Mimpi saya itu," kata Wali Kota Risma saat meresmikan Masjid Gelanggang Remaja dan Broadband Learning Center (BLC) di Gelanggang Remaja, Jalan Bogen Kecamatan Tambak Sari, Surabaya, Rabu.

Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita itu, dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, camat, lurah, pejabat Pemkot Surabaya serta masyarakat dan puluhan pelajar dari SD Negeri 4 Tambak Sari Surabaya.

Baca juga: Risma bagikan daun pisang pengganti plastik ke sejumlah masjid
Baca juga: Risma minta takmir masjid tangkap paham radikal


Menurut Risma, saat ini kenakalan yang terjadi pada anak usia remaja sangat luar biasa sehingga anak-anak harus terus dilakukan pendampingan, baik di sekolah, rumah, ataupun lingkungan tempat dia bermain harus selalu dilakukan pengawasan.

"Bahkan misalkan ada anak bergerombol, bapak, ibu boleh menegurnya dan menanyakan kegiatannya," katanya.

Seperti malam hari, lanjut dia, saat jam belajar mereka yang main boleh ditegur meskipun bukan anak sendiri. Bagi Wali Kota Risma, anak-anak Surabaya sudah dianggap seperti anak kandung sehingga mereka merasa diperhatikan dan terpantau.

"Saya titip Pak RT/RW, kalau jam belajar mereka masih main tolong diingatkan. Anggap mereka anak sendiri," ujarnya.

Di sela memberikan sambutan dan motivasi di atas podium, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu langsung turun dan mendekatkan diri pada pelajar. Di sana, ia mendorong mereka agar terus rajin belajar, serta menekankan agar tak melakukan hal-hal negatif lainnya.

"Ayo anak-anakku, kalian berhak sukses, tidak ada namanya orang bodoh atau pintar. Adanya malas dan rajin. Kalian harus jadi orang rajin," kata dia.

Baca juga: Risma minta GP Ansor cegah masjid dimasuki kelompok radikal
Baca juga: "Kerukunan umat beragama harga mati harus dijaga"


Tidak hanya itu, seusai memberi motivasi, wali kota yang menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini juga mengajak anak-anak untuk rajin cuci tangan. Bahkan, ia memimpin simulasi cuci tangan yang benar di depan podium.

"Ayo anak-anakku, kita harus rajin cuci tangan. Orang tuanya juga harus bisa cuci tangan yang benar. Pak RT/RW juga harus tahu," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, alumnus ITS ini pun meninjau kegiatan khitan massal yang sedang berlangsung dengan total 21 anak dari Kecamatan Tambak Sari. Tidak lupa, Risma juga meninjau ruangan BLC dan Masjid Gelanggang Remaja.
Baca juga: Risma: Pelajar Surabaya harus bersaing level internasional
Baca juga: Ribuan pelajar ikuti Sekolah Kebangsaan di Surabaya
 
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2020