Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh proses penyembuhan 46 tenaga medis RSUP dr. Kariadi, Kota Semarang, yang positif terinfeksi virus Corona jenis baru (COVID-19) dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 46 tenaga medis yang positif COVID-19 itu terdiri dari beberapa dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga non-medis.
Menurut Ganjar, informasi mengenai tenaga medis yang tertular tersebut sangat memilukan karena yang bersangkutan terinfeksi saat sedang menjalankan tugasnya dan berjuang dalam menangani pasien COVID-19.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Semarang bertambah 12 orang
Baca juga: Anggota DPR RI meninggal di RSUP Kariadi berstatus PDP COVID-19
Baca juga: Untuk memastikan, bayi baru lahir di Jepara ikut tes "swab" COVID-19
"Mereka sudah berjuang luar biasa, dan saat dilakukan tes, mereka dinyatakan positif. Kami akan terus support (mendukung) penuh selama masa isolasi," ujarnya.
Tidak hanya dukungan tempat isolasi, Pemprov Jateng juga berupaya maksimal dalam mencukupi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh puluhan tenaga medis tersebut.
"Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang terbaik bagi mereka," kata Ganjar.
Disinggung mengenai kondisi 46 tenaga medis yang menjalani isolasi itu, Ganjar menyebut bahwa semuanya baik-baik saja.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga berpesan kepada seluruh pihak rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol kesehatan agar tidak menambah jumlah orang yang positif COVID-19.
"Disiplin itu menjadi sangat penting, saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mendukung pemenuhan sarana prasarana para tenaga medis di Jateng dalam menangani pandemi COVID-19.
"Kami selalu mendukung untuk keamanan dan keselamatan para tenaga medis di Jateng. Umpama rumah sakit butuh APD, Alhamdulillah sekarang bantuan APD sudah banyak dan sudah didistribusikan. Semoga, kita semua terlindungi dan dihindarkan dari penularan wabah ini," katanya.*
Baca juga: Polisi tangkap 3 penolak pemakaman jenazah COVID-19 di Banyumas
Baca juga: Dirjenpas apresiasi eks napi teroris sumbang 1.350 masker di Jateng
Baca juga: Hingga masuk pandemi COVID-19, 175 orang di Batang terjangkit DBD
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 46 tenaga medis yang positif COVID-19 itu terdiri dari beberapa dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga non-medis.
Menurut Ganjar, informasi mengenai tenaga medis yang tertular tersebut sangat memilukan karena yang bersangkutan terinfeksi saat sedang menjalankan tugasnya dan berjuang dalam menangani pasien COVID-19.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Semarang bertambah 12 orang
Baca juga: Anggota DPR RI meninggal di RSUP Kariadi berstatus PDP COVID-19
Baca juga: Untuk memastikan, bayi baru lahir di Jepara ikut tes "swab" COVID-19
"Mereka sudah berjuang luar biasa, dan saat dilakukan tes, mereka dinyatakan positif. Kami akan terus support (mendukung) penuh selama masa isolasi," ujarnya.
Tidak hanya dukungan tempat isolasi, Pemprov Jateng juga berupaya maksimal dalam mencukupi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh puluhan tenaga medis tersebut.
"Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang terbaik bagi mereka," kata Ganjar.
Disinggung mengenai kondisi 46 tenaga medis yang menjalani isolasi itu, Ganjar menyebut bahwa semuanya baik-baik saja.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga berpesan kepada seluruh pihak rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol kesehatan agar tidak menambah jumlah orang yang positif COVID-19.
"Disiplin itu menjadi sangat penting, saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mendukung pemenuhan sarana prasarana para tenaga medis di Jateng dalam menangani pandemi COVID-19.
"Kami selalu mendukung untuk keamanan dan keselamatan para tenaga medis di Jateng. Umpama rumah sakit butuh APD, Alhamdulillah sekarang bantuan APD sudah banyak dan sudah didistribusikan. Semoga, kita semua terlindungi dan dihindarkan dari penularan wabah ini," katanya.*
Baca juga: Polisi tangkap 3 penolak pemakaman jenazah COVID-19 di Banyumas
Baca juga: Dirjenpas apresiasi eks napi teroris sumbang 1.350 masker di Jateng
Baca juga: Hingga masuk pandemi COVID-19, 175 orang di Batang terjangkit DBD
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment