Timika (ANTARA) - Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengemukakan pengamanan di kawasan Kuala Kencana ditingkatkan pascapenembakan terhadap fasilitas perkantoran PTFI pada Senin (30/3) siang yang menewaskan satu pekerja dan melukai dua lainnya.
"Perusahaan sedang bekerja erat bersama pihak pasukan keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana. Segera setelah terjadinya insiden penembakan, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana yang berfokus pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari," kata Riza saat dihubungi dari Timika, Rabu.
Baca juga: Kapolda Papua akui tidak ada pos keamanan di sekitar TKP penembakan
Baca juga: Kapolda Papua: anggota KKB Kali Kopi membaur di Kota Timika
Baca juga: Manajemen Freeport meliburkan karyawan perkantoran Kuala Kencana
PTFI, kata Riza, sangat serius menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan sebagaimana terjadi pada Senin (30/3) siang itu.
"Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka," jelasnya.
Saat ini, PTFI menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk seluruh karyawan yang bekerja di area Kuala Kencana hingga situasi di kawasan itu kembali dinyatakan aman sepenuhnya.
Insiden penembakan di kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana pada Senin (30/3) siang mengakibatkan seorang pekerja asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall (57) meninggal dunia, sementara dua pekerja lainnya mengalami cedera serius yakni Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar.
Jenazah Graeme telah diberangkatkan ke Jakarta dari Timika pada Rabu siang dengan penerbangan pesawat Airfast untuk selanjutnya menjalani proses otopsi.
Penerbangan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk membawa jenazah almarhum Graeme atas seizin Pemkab Mimika sebab sejak 26 Maret Bupati Mimika Eltinus Omaleng telah menerbitkan instruksi menghentikan seluruh aktivitas penerbangan penumpang guna menekan penularan COVID-19.
Riza mengatakan keluarga besar PTFI sangat berduka atas kehilangan salah satu pekerjanya yang telah mengabdi selama kurun waktu 15 tahun di lingkungan PTFI.
"Kami bekerja sama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, Selandia Baru. Almarhum meninggalkan seorang isteri, beserta empat orang anak," ujar Riza.
Sementara dua korban terluka lainnya hingga kini masih menjalani perawatan di RS Tembagapura dan kondisi mereka stabil.
Baca juga: KKB pimpinan Joni Botak tembak karyawan PT Freeport di Kuala Kencana
Baca juga: Tiga karyawan PT FI ditembak gerombolan bersenjata, satu WNA tewas
Baca juga: Kapolda dan Pangdam tinjau lokasi penembakan karyawan Freeport
"Perusahaan sedang bekerja erat bersama pihak pasukan keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana. Segera setelah terjadinya insiden penembakan, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana yang berfokus pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari," kata Riza saat dihubungi dari Timika, Rabu.
Baca juga: Kapolda Papua akui tidak ada pos keamanan di sekitar TKP penembakan
Baca juga: Kapolda Papua: anggota KKB Kali Kopi membaur di Kota Timika
Baca juga: Manajemen Freeport meliburkan karyawan perkantoran Kuala Kencana
PTFI, kata Riza, sangat serius menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan sebagaimana terjadi pada Senin (30/3) siang itu.
"Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka," jelasnya.
Saat ini, PTFI menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk seluruh karyawan yang bekerja di area Kuala Kencana hingga situasi di kawasan itu kembali dinyatakan aman sepenuhnya.
Insiden penembakan di kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana pada Senin (30/3) siang mengakibatkan seorang pekerja asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall (57) meninggal dunia, sementara dua pekerja lainnya mengalami cedera serius yakni Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar.
Jenazah Graeme telah diberangkatkan ke Jakarta dari Timika pada Rabu siang dengan penerbangan pesawat Airfast untuk selanjutnya menjalani proses otopsi.
Penerbangan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk membawa jenazah almarhum Graeme atas seizin Pemkab Mimika sebab sejak 26 Maret Bupati Mimika Eltinus Omaleng telah menerbitkan instruksi menghentikan seluruh aktivitas penerbangan penumpang guna menekan penularan COVID-19.
Riza mengatakan keluarga besar PTFI sangat berduka atas kehilangan salah satu pekerjanya yang telah mengabdi selama kurun waktu 15 tahun di lingkungan PTFI.
"Kami bekerja sama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, Selandia Baru. Almarhum meninggalkan seorang isteri, beserta empat orang anak," ujar Riza.
Sementara dua korban terluka lainnya hingga kini masih menjalani perawatan di RS Tembagapura dan kondisi mereka stabil.
Baca juga: KKB pimpinan Joni Botak tembak karyawan PT Freeport di Kuala Kencana
Baca juga: Tiga karyawan PT FI ditembak gerombolan bersenjata, satu WNA tewas
Baca juga: Kapolda dan Pangdam tinjau lokasi penembakan karyawan Freeport
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment