Jakarta (ANTARA) - KBRI Washington DC menyalurkan ratusan paket sembako untuk WNI di Amerika Serikat yang kehilangan mata pencaharian atau terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena wabah virus corona baru atau COVID-19.
Wabah itu telah berdampak besar terhadap perekonomian AS, termasuk bidang-bidang usaha non-esensial, seperti ritel dan restoran serta sektor pekerjaan non-formal yang paling terpukul. Tidak sedikit usaha kecil dan menengah dalam kategori tersebut terpaksa menutup usahanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja para pegawainya.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penduduk AS, tetapi juga masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di Negeri Paman Sam.
“Berdasarkan data hasil penelurusan langsung kami, ada sejumlah WNI di AS, termasuk yang berada di wilayah Washington DC dan sekitarnya, yang kesulitan untuk menyambung hidup karena sudah tidak memliki pendapatan, bahkan untuk membeli kebutuhan pokok,” ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 KBRI Washington DC Theodorus Satrio Nugroho melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Sebagai salah satu upaya untuk membantu meringankan beban ekonomi, KBRI Washington DC melaksanakan program pembagian paket sembako sehat bagi para WNI yang terdampak.
Bantuan tersebut ditujukan bagi WNI yang paling membutuhkan dan kelompok-kelompok yang dinilai paling rentan terhadap dampak wabah COVID-19.
Jumlah sembako sehat yang dibagikan untuk tahap awal mencapai 112 paket bantuan yang berisi beras, buah-buahan, vitamin, dan masker. Terdapat 28 titik pengiriman dengan titik terjauh adalah Ellicott City, Maryland yang jaraknya 67 kilometer dari ibu kota AS.
“Sementara ini, sudah dua tahap yang kita lakukan, yaitu pada 21 April dan 22 April 2020,” kata Theodorus.
Baca juga: KBRI Canberra bagikan paket sembako untuk WNI di Australia
Baca juga: KBRI Dili apresiasi NTT tetap membuka distribusi sembako
Wakil Duta Besar RI/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC Iwan Freddy Hari Susanto menjelaskan bahwa tujuan pemberian bantuan ini tidak hanya dimaksudkan untuk meringankan beban WNI yang terdampak, namun juga untuk menunjukkan kehadiran negara.
“Oleh karena itu, upaya ini perlu dilihat tidak hanya dari bentuk atau nilai bantuannya, namun juga dari sisi pelibatan, kerja sama, dan gotong royong seluruh komponen dan simpul-simpul masyarakat Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi vitamin moril bagi sesama warga Indonesia di perantauan, bahwa kita tidak sendirian di saat mengalami kesulitan ini,” kata Iwan saat melepas Tim Satgas COVID KBRI Washington DC yang akan mendistribusikan bantuan.
Inisiatif tersebut mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para WNI penerima bantuan paket sembako, salah satunya Ruslan, seorang WNI yang bermukim di Fairfax, Virginia.
“Awalnya saya bingung untuk sekadar curhat apalagi meminta bantuan. Karena saya tahu sesama teman juga sedang kesulitan. Dengan adanya bantuan ini saya sadar kalau saya tidak sendirian. Alhamdulillah, bingkisannya sudah saya terima. Terima kasih banyak atas perhatian KBRI kepada kami. Hanya Allah yang akan membalas kebaikannya,” ujarnya penuh syukur ketika dihubungi melalui telepon oleh KBRI.
Sependapat dengan Ruslan, IMAAM Center yang menjadi salah satu mitra kegiatan ini, juga menyampaikan apresiasinya.
“Alhamdulillah kami sudah menerima bantuan sumbangan sembako sebanyak 37 paket dari KBRI Washington DC pada Rabu, 22 April 2020. Semoga sumbangan ini akan memberikan manfaat dan berkah untuk keluarga IMAAM,” tulis organisasi tersebut di laman resminya.
Meskipun diserahkan secara langsung kepada penerima, program pembagian sembako tersebut tetap memperhatikan pedoman-pedoman menjaga jarak sosial, serta pedoman lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah federal AS maupun otoritas setempat.
Meskipun data terakhir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan kurva penyebaran COVID-19 di negara itu mulai cenderung mendatar, pandemi COVID-19 di AS diprediksi masih akan berlangsung cukup lama.
Untuk itu, KBRI Washington DC akan melakukan kegiatan pembagian paket sembako secara berkala.
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur bagikan sembako kepada WNI terdampak isolasi
Baca juga: KBRI Kairo serahkan bantuan sembako, belum evakuasi
Wabah itu telah berdampak besar terhadap perekonomian AS, termasuk bidang-bidang usaha non-esensial, seperti ritel dan restoran serta sektor pekerjaan non-formal yang paling terpukul. Tidak sedikit usaha kecil dan menengah dalam kategori tersebut terpaksa menutup usahanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja para pegawainya.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penduduk AS, tetapi juga masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di Negeri Paman Sam.
“Berdasarkan data hasil penelurusan langsung kami, ada sejumlah WNI di AS, termasuk yang berada di wilayah Washington DC dan sekitarnya, yang kesulitan untuk menyambung hidup karena sudah tidak memliki pendapatan, bahkan untuk membeli kebutuhan pokok,” ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 KBRI Washington DC Theodorus Satrio Nugroho melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Sebagai salah satu upaya untuk membantu meringankan beban ekonomi, KBRI Washington DC melaksanakan program pembagian paket sembako sehat bagi para WNI yang terdampak.
Bantuan tersebut ditujukan bagi WNI yang paling membutuhkan dan kelompok-kelompok yang dinilai paling rentan terhadap dampak wabah COVID-19.
Jumlah sembako sehat yang dibagikan untuk tahap awal mencapai 112 paket bantuan yang berisi beras, buah-buahan, vitamin, dan masker. Terdapat 28 titik pengiriman dengan titik terjauh adalah Ellicott City, Maryland yang jaraknya 67 kilometer dari ibu kota AS.
“Sementara ini, sudah dua tahap yang kita lakukan, yaitu pada 21 April dan 22 April 2020,” kata Theodorus.
Baca juga: KBRI Canberra bagikan paket sembako untuk WNI di Australia
Baca juga: KBRI Dili apresiasi NTT tetap membuka distribusi sembako
Wakil Duta Besar RI/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC Iwan Freddy Hari Susanto menjelaskan bahwa tujuan pemberian bantuan ini tidak hanya dimaksudkan untuk meringankan beban WNI yang terdampak, namun juga untuk menunjukkan kehadiran negara.
“Oleh karena itu, upaya ini perlu dilihat tidak hanya dari bentuk atau nilai bantuannya, namun juga dari sisi pelibatan, kerja sama, dan gotong royong seluruh komponen dan simpul-simpul masyarakat Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi vitamin moril bagi sesama warga Indonesia di perantauan, bahwa kita tidak sendirian di saat mengalami kesulitan ini,” kata Iwan saat melepas Tim Satgas COVID KBRI Washington DC yang akan mendistribusikan bantuan.
Inisiatif tersebut mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para WNI penerima bantuan paket sembako, salah satunya Ruslan, seorang WNI yang bermukim di Fairfax, Virginia.
“Awalnya saya bingung untuk sekadar curhat apalagi meminta bantuan. Karena saya tahu sesama teman juga sedang kesulitan. Dengan adanya bantuan ini saya sadar kalau saya tidak sendirian. Alhamdulillah, bingkisannya sudah saya terima. Terima kasih banyak atas perhatian KBRI kepada kami. Hanya Allah yang akan membalas kebaikannya,” ujarnya penuh syukur ketika dihubungi melalui telepon oleh KBRI.
Sependapat dengan Ruslan, IMAAM Center yang menjadi salah satu mitra kegiatan ini, juga menyampaikan apresiasinya.
“Alhamdulillah kami sudah menerima bantuan sumbangan sembako sebanyak 37 paket dari KBRI Washington DC pada Rabu, 22 April 2020. Semoga sumbangan ini akan memberikan manfaat dan berkah untuk keluarga IMAAM,” tulis organisasi tersebut di laman resminya.
Meskipun diserahkan secara langsung kepada penerima, program pembagian sembako tersebut tetap memperhatikan pedoman-pedoman menjaga jarak sosial, serta pedoman lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah federal AS maupun otoritas setempat.
Meskipun data terakhir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan kurva penyebaran COVID-19 di negara itu mulai cenderung mendatar, pandemi COVID-19 di AS diprediksi masih akan berlangsung cukup lama.
Untuk itu, KBRI Washington DC akan melakukan kegiatan pembagian paket sembako secara berkala.
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur bagikan sembako kepada WNI terdampak isolasi
Baca juga: KBRI Kairo serahkan bantuan sembako, belum evakuasi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment