Kami mengakui pentingnya lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, dan dapat diprediksi untuk mendorong pemulihan ekonomi yang penuh tantangan.
Kuala Lumpur (ANTARA) - APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) atau Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik menegaskan kembali prioritas pemulihan ekonomi dari wabah COVID-19 menyusul pertemuan virtual yang dipimpin oleh Malaysia, Sabtu (25/7).

Dalam sebuah pernyataan bersama, para Menteri APEC yang bertanggung jawab di bidang perdagangan menegaskan kembali komitmen mereka untuk "secara efektif mengurangi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 dan segera menavigasi kawasan menuju jalan pemulihan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan dipercepat.

"Kami mengakui pentingnya lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, dan dapat diprediksi untuk mendorong pemulihan ekonomi yang penuh tantangan," kata pernyataan itu.

Baca juga: Tuan rumah Selandia Baru siapkan platform virtual KTT APEC 2021

Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Mohamed Azmin Ali yang memimpin pertemuan mengatakan pada konferensi pers virtual bahwa negara-negara yang berpartisipasi juga telah menyetujui Deklarasi Bersama tentang Memfasilitasi Gerakan Barang-Barang Penting (Facilitating the Movement of Essential Goods).

Deklarasi itu menyatakan pentingnya memastikan arus perdagangan selama wabah, komitmen untuk bekerja bersama memfasilitasi arus barang-barang penting, menyatakan jalur perdagangan tetap terbuka sebagai kepentingan bersama dan berkomitmen untuk lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, dapat diprediksi, dan stabil.

"Ketika kami mengakui bahwa ekonomi mungkin perlu menerapkan langkah-langkah darurat yang dirancang untuk mengatasi tantangan COVID-19, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja untuk memfasilitasi arus barang dan jasa penting, meningkatkan konektivitas dengan memperkuat ketahanan rantai pasokan, dan meminimalkan gangguan pada perdagangan di barang medis, makanan, dan produk pertanian, untuk memerangi pandemi," kata Azmin.

Baca juga: Potensi dan tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional

Azmin juga mengatakan tantangan yang ditimbulkan wabah itu tidak akan menghentikan Malaysia untuk memberikan upaya terbaik sebagai tuan rumah APEC yang sukses, termasuk mempersiapkan visi APEC Post-2020 sebagai Bogor Goals yang akan jatuh tempo tahun ini.

Salah satu inisiatif utama APEC, Bogor Goals diumumkan pada 1994 bagi para anggota untuk bergerak menuju tujuan jangka panjang perdagangan dan investasi bebas dan terbuka di Asia-Pasifik selambat-lambatnya pada 2020.

Azmin menambahkan Pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk mendorong format virtual dari pertemuan tahun ini tanpa mengesampingkan format yang akan melibatkan pengaturan pertemuan fisik Pekan Pemimpin APEC pada akhir tahun.

Baca juga: Luhut: karena COVID-19, belanja pemerintah dipercepat

APEC adalah forum ekonomi regional yang didirikan pada 1989 untuk meningkatkan saling ketergantungan Asia-Pasifik. Ke-21 anggota APEC ingin menciptakan kemakmuran yang lebih besar bagi masyarakat di kawasan ini dengan mempromosikan pertumbuhan yang seimbang, inklusif, berkelanjutan, inovatif, dan aman dengan mempercepat integrasi ekonomi regional.

Dengan total populasi sebanyak 3 miliar, 21 negara anggota APEC menyumbang sekitar 60 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan hampir setengah dari perdagangan dunia.

APEC bergerak pada bidang-bidang seperti liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi bisnis, keamanan manusia, dan kerja sama ekonomi dan teknis, yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik.



 

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2020