Surabaya (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arif Budiman mendampingi petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian ke rumah dua tokoh di Surabaya, yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Dahkan Iskan.
"Ini dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, khususnya Pilkada Surabaya," ujarnya ditemui di kediaman Gus Ipul di Surabaya, Sabtu.
Arif Budiman didampingi Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam beserta para komisioner KPU Kota Surabaya, Petugas Pemilih Kecamatan (PPK) Gayungan dan PPDP setempat.
Ia menjelaskan, coklit daftar pemilih merupakan kegiatan pemutakhiran pemilih oleh petugas dengan menemui pemilih dari rumah ke rumah.
Baca juga: KPU Riau: Sejumlah warga menolak petugas coklit
Baca juga: KPU ajak warga pastikan sudah terdaftar di Pilkada Depok 2020
Baca juga: KPU Nunukan coklit data pemilih pilkada hingga perbatasan Malaysia
Hasil dari proses coklit, kata dia, akan menjadi bahan KPU dalam menyusun daftar pemilih tetap dalam Pilkada, terutama di Pilkada Surabaya yang dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020.
"Petugas mencatat data pemilih dengan benar dan terverifikasi faktual sehingga nantinya warga mempunyai hak suara pada Pilkada," ucap mantan komisioner KPU Jatim tersebut.
Ia berharap masyarakat semakin kooperatif dalam pelaksanaan coklit ini sehingga tingkat kebenaran data bisa tinggi dan efeknya mampu meningkatkan partisipasi pemilih.
Setelah dari kediaman Gus Ipul, rombongan bergerak ke rumah Dahlan Iskan yang merupakan mantan Menteri BUMN.
Sementara itu, Gus Ipul menyampaikan telah memberikan data yang diminta petugas sesuai prosedur dan menegaskan beridentitas di Surabaya sehingga berkesempatan mencoblos di TPS sekitar tempat tinggalnya.
"Seperti Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, di keluarga kami masih ada empat orang yang berhak memberikan suaranya. Saya beserta istri, kemudian anak pertama dan kedua. Kalau anak ketiga dan keempat masih belum memenuhi persyaratan mencoblos," tutur Wagub Jatim dua periode tersebut.
"Ini dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, khususnya Pilkada Surabaya," ujarnya ditemui di kediaman Gus Ipul di Surabaya, Sabtu.
Arif Budiman didampingi Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam beserta para komisioner KPU Kota Surabaya, Petugas Pemilih Kecamatan (PPK) Gayungan dan PPDP setempat.
Ia menjelaskan, coklit daftar pemilih merupakan kegiatan pemutakhiran pemilih oleh petugas dengan menemui pemilih dari rumah ke rumah.
Baca juga: KPU Riau: Sejumlah warga menolak petugas coklit
Baca juga: KPU ajak warga pastikan sudah terdaftar di Pilkada Depok 2020
Baca juga: KPU Nunukan coklit data pemilih pilkada hingga perbatasan Malaysia
Hasil dari proses coklit, kata dia, akan menjadi bahan KPU dalam menyusun daftar pemilih tetap dalam Pilkada, terutama di Pilkada Surabaya yang dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020.
"Petugas mencatat data pemilih dengan benar dan terverifikasi faktual sehingga nantinya warga mempunyai hak suara pada Pilkada," ucap mantan komisioner KPU Jatim tersebut.
Ia berharap masyarakat semakin kooperatif dalam pelaksanaan coklit ini sehingga tingkat kebenaran data bisa tinggi dan efeknya mampu meningkatkan partisipasi pemilih.
Setelah dari kediaman Gus Ipul, rombongan bergerak ke rumah Dahlan Iskan yang merupakan mantan Menteri BUMN.
Sementara itu, Gus Ipul menyampaikan telah memberikan data yang diminta petugas sesuai prosedur dan menegaskan beridentitas di Surabaya sehingga berkesempatan mencoblos di TPS sekitar tempat tinggalnya.
"Seperti Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, di keluarga kami masih ada empat orang yang berhak memberikan suaranya. Saya beserta istri, kemudian anak pertama dan kedua. Kalau anak ketiga dan keempat masih belum memenuhi persyaratan mencoblos," tutur Wagub Jatim dua periode tersebut.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment