kita akan mendorong industri khususnya kayu
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI terus mendorong upaya diversifikasi atau penganekaragaman berbagai hasil produk hutan produksi di Tanah Air guna meningkatkan sektor industri di bidang tersebut.

"Hutan produksi ini, lagi didorong hasil hutan bukan kayunya termasuk jasa lingkungan bisa dikelola secara bersama," kata Sekretaris Jenderal KLHK RI Bambang Hendroyono saat diskusi virtual terkait produktivitas rakyat dalam pemulihan ekonomi nasional sektor kehutanan yang di pantau di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan hal tersebut tidak hanya di areal akses legal atau akses yang di luar konsesi tetapi juga di akses perizinan sehingga sektor kehutanan bisa menguatkan dan mampu menjamin produktivitas hulu dengan diversifikasi produk dan optimalisasi tersebut.

"Kita akan mendorong industri khususnya kayu yang sekarang kita sudah tahu bagaimana yang paling mendominasi," ujar Bambang.

Baca juga: RI dinilai tertinggal dalam bisnis kayu dan mebel dunia
Baca juga: Kebijakan SVLK dinilai bebani industri hilir kayu


Beberapa yang paling mendominasi tersebut di antaranya kertas, kayu lapis, mebel dan sebagainya. Dengan demikian akan ada lahir atau muncul industri-industri baru ketika hutan produksi mampu memberikan kontribusi untuk ketahanan pangan, energi, obat-obatan dan sebagainya.

Oleh sebab itu, ujar dia, pemerintah terus berupaya mendorong daya saing. Dalam menjaga daya saing itu, KLHK bersama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan mitra lainnya berkomitmen agar produktivitas rakyat tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19.

Selain itu, dengan cara kerja pendekatan lanskap secara nasional, KLHK akan melihat sejumlah persoalan di tingkat tapak terkait hutan produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas di hutan produksi yang dilakukan oleh pemegang izin usaha dan mendorong akses legal masyarakat menjadi tugas yang terus diselesaikan pemerintah.

"Selama ini banyak yang sudah selesai dengan akses hutan sosial dan kita juga menjamin kebakaran hutan dan lahan harus diselesaikan," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari tersebut.

Baca juga: Papua Barat persilahkan investor buka industri kayu
Baca juga: Pemerintah bahas persoalan industri mebel kayu dan rotan


Apalagi, ujar dia, sesuai arahan Presiden, KLHK diminta untuk sering dan rutin hadir di tingkat tapak guna menemukan beragam persoalan termasuk solusinya. Di tengah pandemi COVID-19, KLHK terus melakukan intervensi kebijakan termasuk integrasi program hulu dan hilir pasar.

Secara umum, total luas kawasan hutan di Indonesia yaitu 120,55 juta hektare dengan rincian hutan produksi tetap 29,45 juta hektare, hutan produksi terbatas 26,94 juta hektare, hutan produksi konversi 11,82 juta hektare, hutan lindung 29,49 juta hektare dan kawasan konservasi 22,85 juta hektare.

Baca juga: Asosiasi hutan optimistis investasi kehutanan meningkat
Baca juga: Presiden minta perusahaan kayu ajak masyarakat menanam

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2020