Pangkalpinang (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki melepas ekspor 45 ton lada putih petani Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Jepang, sehingga dapat menaikkan harga komoditas khas daerah itu di pasar dunia.
"Kita terus mendorong pemerintah daerah dan pelaku UMKM untuk meningkatkan ekspor komoditi unggulannya," kata Teten Masduki saat melepas ekspor 45 ton lada putih di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang, Senin sore.
Ia mengatakan di tengah pendemi COVID-19 ini, permintaan pasar luar negeri masih cukup stabil di antaranya rempah-rempah seperti lada putih, kayu manis, jahe, ikan hidup dan beku, buah segar, kelapa.
Baca juga: Pemprov Babel ajukan lada putih sebagai produk nasional
"Kita harus menyiapkan UMKM untuk siap masuk ke pasar global dan di pasar dalam negeri pun sekarang ini banyak produk luar yang masuk, sehingga produk UMKM ini harus dapat bersaing dalam menghadapi produk impor tersebut," ujarnya.
Menurut dia pemerintah di awal tahun ini sudah mencoba menurunkan nilai ambang batas bagi produk impor yang sebelumnya 75 dolar AS turun dan sekarang menjadi 3 dolar AS.
"Kita berharap dengan diturunkannya nilai batas produk lokal bisa bersaing dengan produk impor ini," katanya.
Baca juga: Di tengah COVID-19, Luwu Timur Sulsel ekspor lada putih ke China
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM yang melepas langsung ekpor lada putih ini ke Jepang, karena dapat memotivasi pemerintah daerah dan petani untuk lebih meningkatkan ekspor unggulan Babel ini.
"Ekspor lada putih ke Jepang dan Amerika Serikat ini sudah berlangsung lama dan ini terus ditingkatkan untuk mengembalikan kejayaan lada putih Babel di pasar dunia," katanya.
Menurut dia ekpor lada putih ke Jepang, Benua Amerika lebih ditingkatkan dan mengurangi ekspor ke Vietnam untuk menaikkan harga lada di pasar dunia.
"Kami meminta para pengusaha atau eksportir untuk menahan dan tidak lagi mengekspor lada putih ke Vietnam untuk menambah nilai tambah bagi komoditas ini," katanya.
"Kita terus mendorong pemerintah daerah dan pelaku UMKM untuk meningkatkan ekspor komoditi unggulannya," kata Teten Masduki saat melepas ekspor 45 ton lada putih di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang, Senin sore.
Ia mengatakan di tengah pendemi COVID-19 ini, permintaan pasar luar negeri masih cukup stabil di antaranya rempah-rempah seperti lada putih, kayu manis, jahe, ikan hidup dan beku, buah segar, kelapa.
Baca juga: Pemprov Babel ajukan lada putih sebagai produk nasional
"Kita harus menyiapkan UMKM untuk siap masuk ke pasar global dan di pasar dalam negeri pun sekarang ini banyak produk luar yang masuk, sehingga produk UMKM ini harus dapat bersaing dalam menghadapi produk impor tersebut," ujarnya.
Menurut dia pemerintah di awal tahun ini sudah mencoba menurunkan nilai ambang batas bagi produk impor yang sebelumnya 75 dolar AS turun dan sekarang menjadi 3 dolar AS.
"Kita berharap dengan diturunkannya nilai batas produk lokal bisa bersaing dengan produk impor ini," katanya.
Baca juga: Di tengah COVID-19, Luwu Timur Sulsel ekspor lada putih ke China
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM yang melepas langsung ekpor lada putih ini ke Jepang, karena dapat memotivasi pemerintah daerah dan petani untuk lebih meningkatkan ekspor unggulan Babel ini.
"Ekspor lada putih ke Jepang dan Amerika Serikat ini sudah berlangsung lama dan ini terus ditingkatkan untuk mengembalikan kejayaan lada putih Babel di pasar dunia," katanya.
Menurut dia ekpor lada putih ke Jepang, Benua Amerika lebih ditingkatkan dan mengurangi ekspor ke Vietnam untuk menaikkan harga lada di pasar dunia.
"Kami meminta para pengusaha atau eksportir untuk menahan dan tidak lagi mengekspor lada putih ke Vietnam untuk menambah nilai tambah bagi komoditas ini," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment