Dari Singaparna sudah macet, majunya lama
Garut (ANTARA) - Sejumlah ruas jalan utama di Kabupaten Garut menuju Bandung, Jawa Barat, macet hingga berjam-jam pada hari terakhir libur Idul Adha, Minggu malam.Sejumlah ruas jalan yang padat merayap oleh kendaraan roda empat yakni di Jalan Otto Iskandardinata, kawasan Sukadana atau Cilawu, perempatan jalan wilayah Sanding, Jalan Suherman hingga memasuki Jalan Raya Garut-Bandung.
Seorang pengendara, Shinta (30) mengatakan, kemacetan mulai terasa di beberapa titik mulai daerah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya hingga Garut.
"Dari Singaparna sudah macet, majunya lama," katanya yang hendak pulang dari Tasikmalaya menuju Garut.
Baca juga: Polisi : Puncak arus balik jalur selatan terjadi hingga tengah malam
Baca juga: Petugas lakukan "contraflow" atasi kepadatan Tol Jakarta-Cikampek
Pengendara lainnya, Badhi mengatakan, kemacetan sudah terasa sejak dari Tasikmalaya kemudian memasuki wilayah perkotaan Garut hingga ke jalan utama menuju Bandung.
Ia menyampaikan, sepanjang jalan utama terlihat banyak kendaraan plat nomor polisi luar kota yang menambah kepadatan arus lalu lintas kendaraan di Garut.
"Banyak mobil dari luar kota, padahal tidak biasanya di Garut macet parah seperti ini," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Asep Nugraha membenarkan, jalan utama di Garut padat merayap kendaraan dari arah Tasikmalaya hingga menuju Bandung.
Menurut dia, kemacetan tidak hanya terjadi di Garut tetapi di daerah tetangga juga sama seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Bandung.
"Padat dari Cileunyi-Nagreg-Limbangan-Kadungora padat, sambung menyambung," kata Asep.
Ia mengungkapkan, kemacetan tidak hanya menyambung dari Cileunyi, Kabupaten Bandung, tetapi arus kendaraan dari arah Tasikmalaya juga padat oleh kendaraan roda empat.
"Sambung menyambung dari Bandung-Garut-Tasik," katanya.
Baca juga: Satlantas Polresta Bandarlampung berikan teguran kepada 517 pengendara
Baca juga: Polisi: Peningkatan arus balik sebab warga manfaatkan momen Idul Adha
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment