Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebutkan semangat bela negara dapat dijadikan sebagai modal untuk mengatasi krisis akibat pandemi COVID-19.
Hal itu, kata dia, karena mencegah sebaran COVID-19 yang mematikan itu sama dengan menjaga lingkungan dan dalam skala luas berarti juga menjaga negara ini.
"Semangat bela negara ini merupakan salah satu faktor yang bisa diakselerasi untuk menghadapi resesi ekonomi akibat pandemi," kata Rerie.
Baca juga: Ketua MPR apresiasi kinerja semua pihak tanggulangi pandemi COVID-19
Baca juga: Ketua MPR apresiasi kinerja semua pihak tanggulangi pandemi COVID-19
Menurut dia, disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak merupakan upaya menjaga diri dan keluarga dari serangan COVID-19.
"Dalam skala lebih luas lagi menjaga keluarga bisa berarti juga menjaga lingkungan dan negara sehingga langkah itu bisa dimaknai bagian dari bela negara," kata Rerie.
Upaya lain yang bisa ditingkatkan untuk menghadapi krisis, menurut dia, adalah institusi pemerintah bekerja secara terstruktur dan sistematis untuk menciptakan konsolidasi yang kokoh, dan yang tidak kalah penting, koordinasi pemerintah pusat dan daerah, serta koordinasi antarpemerintah daerah.
"Dengan memperkuat konsolidasi dan koordinasi semua elemen bangsa, dukungan terhadap kemandirian negara dalam melawan COVID-19 dan resesi ekonomi akan semakin kuat," kata dia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Waspadai COVID-19 saat libur panjang
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Waspadai COVID-19 saat libur panjang
Karena, menurut Rerie, pandemi COVID-19 ini dialami hampir semua negara di dunia dan hingga saat ini belum ada kepastian kapan bencana ini akan berakhir.
Dengan kondisi seperti saat ini, lanjut dia, tentu saja setiap negara akan memprioritaskan kepentingannya masing-masing. Pada saat inilah kemandirian sebuah negara diuji.
Menurut dia, semangat menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi ancaman resesi akibat COVID-19 diwujudkan dalam membangun kesadaran bersama atas nasionalisme dan semangat kebangsaan di atas kepentingan kelompok, daerah, dan keyakinan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kata Rerie, merupakan modal dasar penguatan solidaritas sosial dalam penanganan COVID-19, karena negara Indonesia merupakan negara multietnis.
Baca juga: MPR: Sosialisasikan protokol kesehatan di keluarga secara masif
Baca juga: MPR: Sosialisasikan protokol kesehatan di keluarga secara masif
"Multikulturalisme Indonesia harus dijadikan landasan budaya yang terkait dengan pencapaian keadaban untuk memperkokoh terbentuknya kekuatan solidaritas nasional dalam menghadapi ancaman resesi akibat COVID-19," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment