lebih penting lagi yaitu alamnya terjaga dengan baik
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengingatkan pemerintah benar-benar memastikan bahwa tata cara pembudidayaan ikan di berbagai daerah dilakukan dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan dan secara ekonomi berkelanjutan.

"Berbudidaya yang baik dan benar bukan hanya keuntungan tetapi ada manfaat ekonominya bagi masyarakat dan lebih penting lagi yaitu alamnya terjaga dengan baik," kata Sudin dalam rilis, Sabtu.

Menurut dia, salah satu dari sejumlah isu yang berkembang di sektor perikanan saat ini adalah perlunya pemikiran dan aplikasi teknologi yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Komisi IV DPR juga memandang penting proses-proses dari tata cara atau pengelolaan perbenihan dan pembudidayaan ikan laut yang ramah lingkungan, namun juga tetap meningkatkan sisi perekonomian masyarakat pembudidaya.

Baca juga: Pelaku usaha akui pentingnya sertifikasi perikanan berkelanjutan

Baca juga: Tingkatkan produksi budidaya, KKP salurkan benih dan pakan ikan

Dengan demikian, lanjutnya, akan tumbuh geliat perekonomian di sektor kelautan dan perikanan, terutama perikanan budidaya secara umum.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan KKP akan terus fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan peluang berusaha di bidang perikanan budidaya.

Menurut dia, aspek kesejahteraan dan kebercukupan pangan saat ini mulai bertumpu pada subsektor perikanan budidaya.

KKP melalui Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) juga telah mendorong pembudidaya ikan menggunakan produk hasil riset Probiotik RICA (Research Insitute for Coastal Aquaculture).


Baca juga: Pengamat: Pastikan naiknya nilai tukar pembudi daya ikan berkelanjutan

Kepala Pusat Riset Perikanan KKP Yayan Hikmayani menyatakan probiotik penting karena dalam usaha budidaya ikan di tambak, para petambak seringkali menggunakan pupuk secara berlebihan, khususnya pupuk anorganik seperti Urea dan TSP, sehingga merusak kualitas lahan budidaya dan air.

"Perlu adanya suatu langkah perubahan untuk mengatasinya. Salah satunya dengan penggunaan Probiotik RICA," kata Yayan Hikmayani.

Ia memaparkan, Probiotik RICA merupakan bakteri probiotik yang diproduksi BRPBAPPP. Bakteri ini bersifat non patogen, memiliki kemampuan menghambat perkembangbiakan organisme patogen, dan berfungsi sebagai bakteri pengurai dan penetralisir kualitas air, serta memungkinkan sebagai makanan di dalam perairan.

Pihaknya juga menilai bahwa penyuluh perikanan memiliki peran penting dalam menyebarluaskan inovasi tersebut kepada seluruh pembudidaya sehingga dapat diadopsi oleh para pelaku usaha.


Baca juga: KKP ingin jutaan pembudidaya ikan tersertifikasi

Baca juga: Menteri Edhy berkomitmen terhadap pembangunan perikanan berkelanjutan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2020