Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE) terus berkoordinasi dan sigap dalam berkolaborasi menghadapi pandemi COVID-19 yang tengah menjadi tantangan besar bagi negara-negara di dunia.
Dalam acara High Level Virtual Business Dialogue Indonesia-UAE yang digelar pada Senin, Wamenlu Mahendra mengutip Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut pandemi COVID-19 sebagai krisis yang berbeda dari yang lain.
“Di satu sisi, kenyataan ini membuat tantangan yang kita hadapi jauh lebih berat dibandingkan dengan apa yang telah kita hadapi (dengan krisis) pada masa lalu. Namun, di sisi lain, kita juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dan bersinergi,” kata Mahendra.
Dia menegaskan bahwa di tengah pandemi COVID-19 terdapat pula kesempatan untuk meningkatkan respon ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Perusahaan UAE sediakan 10 juta dosis vaksin untuk Indonesia
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama pangan dengan UAE
Mengingat kemitraan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab yang kini juga mencakup sektor kesehatan, khususnya dalam respon terhadap virus corona yakni kerja sama terkait vaksin, Mahendra meyakini bahwa hubungan kedua negara telah menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dia pun menyetujui pernyataan Dubes UAE untuk Indonesia, Abdulla Al Dhaheri, yang sebelumnya mengatakan bahwa hubungan kedua negara kini menjadi semakin kuat dan dekat.
“Saya setuju dengan penilaian Dubes (Al Dhaheri) karena dua hal. Pertama, kedua negara berkomitmen untuk menggunakan kemitraan strategis untuk menunjukkan yang terbaik dari masing-masing pihak dan membangun sinergi, dan yang kedua adalah persahabatan dan hubungan dekat kedua negara sekarang akan semakin baik ke depannya,” ujar Mahendra.
Dia pun berharap agar hubungan tersebut, terutama di bidang investasi dan bisnis, dapat terus dikembangkan semakin luas ke berbagai sektor.
Baca juga: Dubes ajak sektor swasta Indonesia jajaki investasi dengan UAE
Dalam acara High Level Virtual Business Dialogue Indonesia-UAE yang digelar pada Senin, Wamenlu Mahendra mengutip Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut pandemi COVID-19 sebagai krisis yang berbeda dari yang lain.
“Di satu sisi, kenyataan ini membuat tantangan yang kita hadapi jauh lebih berat dibandingkan dengan apa yang telah kita hadapi (dengan krisis) pada masa lalu. Namun, di sisi lain, kita juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dan bersinergi,” kata Mahendra.
Dia menegaskan bahwa di tengah pandemi COVID-19 terdapat pula kesempatan untuk meningkatkan respon ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Perusahaan UAE sediakan 10 juta dosis vaksin untuk Indonesia
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama pangan dengan UAE
Mengingat kemitraan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab yang kini juga mencakup sektor kesehatan, khususnya dalam respon terhadap virus corona yakni kerja sama terkait vaksin, Mahendra meyakini bahwa hubungan kedua negara telah menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dia pun menyetujui pernyataan Dubes UAE untuk Indonesia, Abdulla Al Dhaheri, yang sebelumnya mengatakan bahwa hubungan kedua negara kini menjadi semakin kuat dan dekat.
“Saya setuju dengan penilaian Dubes (Al Dhaheri) karena dua hal. Pertama, kedua negara berkomitmen untuk menggunakan kemitraan strategis untuk menunjukkan yang terbaik dari masing-masing pihak dan membangun sinergi, dan yang kedua adalah persahabatan dan hubungan dekat kedua negara sekarang akan semakin baik ke depannya,” ujar Mahendra.
Dia pun berharap agar hubungan tersebut, terutama di bidang investasi dan bisnis, dapat terus dikembangkan semakin luas ke berbagai sektor.
Baca juga: Dubes ajak sektor swasta Indonesia jajaki investasi dengan UAE
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment