Ini juga akan memperkuat dukungan untuk penanganan COVID-19 dan juga peningkatan kualitas produk-produk kita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S. Brodjonegoro meresmikan Gedung Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) untuk mendukung peningkatan pembangunan infrastruktur mutu Indonesia.

Peresmian gedung itu dilakukan dalam acara puncak peringatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2020 yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Serpong, Tangerang, Banten.

"BSN berkontribusi dalam percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Diresmikannya Gedung Laboratorium SNSU akan menjadi sejarah pembangunan infrastruktur mutu di Indonesia yang secara tidak langsung akan mendukung peningkatan daya saing nasional," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Keberadaan Laboratorium SNSU melengkapi laboratorium acuan pengukuran dan kalibrasi yang sudah ada, yang akan memperkuat ketertelusuran pengukuran Indonesia dengan standar satuan internasional.

"Ini juga akan memperkuat dukungan untuk penanganan COVID-19 dan juga peningkatan kualitas produk-produk kita," ujarnya.

Laboratorium SNSU bermanfaat meningkatkan kualitas ketertelusuran hasil pengukuran, khususnya bidang kimia dan biologi serta sektor kesehatan, yang selama ini masih banyak tergantung kepada negara lain. Hal itu sekaligus memperkuat standardisasi, riset, dan inovasi bidang kesehatan.

Kepala BSN Kukuh S. Achmad menuturkan Laboratorium SNSU memiliki peran strategis sebagai acuan nasional dalam kegiatan kalibrasi yang dilakukan oleh laboratorium-laboratorium kalibrasi di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini berjumlah 370 laboratorium kalibrasi terakreditasi.

Ia menuturkan pengelolaan SNSU dengan menerapkan dan mengacu kepada persyaratan-persyaratan yang berlaku secara internasional agar hasil pengukuran dan kalibrasi dapat diakui secara internasional melalui perjanjian saling pengakuan yang difasilitasi organisasi metrologi internasional, yaitu Bureau International de Poids et Mesures (BIPM) atau biro internasional untuk ukuran dan timbangan yang bermarkas di Paris, Prancis.

Sampai dengan saat ini, pengelolaan SNSU di Indonesia telah mendapatkan pengakuan internasional untuk 140 kemampuan pengukuran dan kalibrasi yang meliputi tujuh bidang pengukuran dan kalibrasi panjang, massa, kelistrikan dan waktu, suhu, fotometri dan radiometri, akustik dan vibrasi, dan kimia, serta mendukung berbagai sektor pembangunan dan kehidupan seperti perdagangan, perindustrian, kesehatan, transportasi, energi, lingkungan dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi, serta inovasi nasional.

Bulan Mutu Nasional (BMN) 2020 mengangkat tema "Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk Hidup Sehat dan Produktif". Rangkaian kegiatan BMN 2020 sudah dimulai sejak 27 Oktober 2020 dan akan berlangsung hingga 25 November 2020.

Kegiatan BMN 2020 meliputi 25 acara dan diperkirakan dihadiri kurang lebih 10.000 peserta terdiri atas pemangku kepentingan standardisasi dan penilaian kesesuaian dari seluruh Indonesia, dari lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah, kalangan dunia usaha, para pakar dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian, dunia usaha dan profesional, media, dan masyarakat umum.

Baca juga: BSN dorong standardisasi-kesesuaian untuk hidup sehat-produktif

Melalui kegiatan BMN, diharapkan meningkatkan pemahaman dan apresiasi para pemangku kepentingan terkait dengan peranan standardisasi dan penilaian kesesuaian, terutama dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru dengan tetap mengutamakan kesehatan dan produktivitas.

Disamping itu, diharapkan adanya dukungan dan sinergi kebijakan dari kementerian/lembaga dan semua pihak yang terkait untuk mendorong akselerasi pembangunan ekonomi yang berdaya saing.

Merujuk pada tema BMN 2020, BSN juga akan berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19 sehingga masyarakat bisa hidup normal, sehat, dan semakin produktif.

"Kami menyediakan standar (SNI) yang terkait dengan alat kesehatan untuk digunakan baik oleh kementerian (regulator), Lembaga Penilaian Kesesuaian maupun industri yang memproduksi alat kesehatan, seperti alat pelindung diri," tutur Kukuh.

BSN telah menyusun 32 SNI baru terkait penanganan COVID-19, yang merupakan adopsi dari standar internasional maupun standar regional, antara lain standar SNI ISO 80601 series yang memuat persyaratan dan definisi, spesifikasi uji, serta materi informatif terkait peralatan elektromedik yang digunakan dalam penanganan COVID-19.

BSN juga ikut memberikan pendampingan kepada unit teknis di otoritas pemerintah yang bertugas memberikan izin peredaran alat kesehatan terkait kriteria pemenuhan terhadap standar.

Mengenai laboratorium uji, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) menyediakan data laboratorium penguji yang sudah diakreditasi KAN dan mempunyai potensi mampu untuk menguji spesimen terkait COVID-19 dengan dasar memiliki dan berpengalaman dalam pengujian menggunakan alat PCR serta memiliki fasilitas bio safety level 2 (BSL-2) atau BSL-3.

Baca juga: Sistem manajemen antipenyuapan PT TWC raih SNI ISO
Baca juga: BSN: Penting konsumsi garam SNI penuhi kebutuhan iodium

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2020