Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak usahanya, PT Pupuk Kaltim, mulai mengimplementasikan program Agro Solution di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, untuk meningkatkan produktivitas komoditas jagung di wilayah tersebut.

BUMN industri pupuk tersebut langsung mengimplementasikan Agro Solution sebagai program pertanian modern dan berkelanjutan, setelah resmi dicanangkan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman di Jember, Jatim, Kamis (5/11/2020).

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto mengatakan, seperti halnya di Jember dan daerah lainnya, program Agro Solution di Dompu juga melibatkan multi stakeholder, baik dari BUMN, pemerintah pusat/daerah maupun swasta.

"Sebagai pilot project, program ini akan diikuti oleh 163 petani dengan total luasan sebesar 222 hektare. Semoga hasil penanaman Agro Solution di Dompu hari ini akan meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani," kata Nugroho usai melaksanakan simbolis Penanaman Perdana Bibit Jagung Agro Solution di Dompu, NTB, Jumat.

Adapun masing-masing stakeholder memegang peranan penting dalam siklus langkah Agro Solution, antara lain Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pemprov NTB, Bank BNI, BUMDes Bersama (BUMDesma) Karawisama, pihak swasta selaku off taker, dan Asuransi Jasindo.

Dengan meningkatnya produktivitas, Nugroho berharap program ini dapat mensejahterakan petani dan meningkatkan daya beli petani. Terlebih, komoditas jagung merupakan komoditas unggulan Kabupaten Dompu. Luasan panen Jagung di Dompu pun tercatat terus mengalami perkembangan. Bahkan hasilnya telah diekspor hingga ke Filipina.

"Bila daya beli sudah baik, petani akan mempunyai kemampuan membeli pupuk non subsidi, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi dan mengurangi beban subsidi Pemerintah," kata Nugroho.

Dari sejumlah pilot project yang telah dilakukan, pelaksanaan Agro Solution menunjukan hasil yang memuaskan, baik dari segi produktivitas maupun keuntungan yang diperoleh petani.

Ia mencontohkan bahwa dalam panen Agro Solution yang dilakukan di Jember, terdapat peningkatan hasil panen padi dari semula rata-rata 6 ton menjadi 9,7 ton per hektare.

"Kami optimis peningkatan produktivitas tersebut juga akan terjadi pada pertanian jagung di Dompu, sehingga dapat meningkatkan keuntungan petani," kata dia.

Dalam acara ini, hadir pula Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Wakil Bupati Dompu Arifudin, SEVP Pupuk Kaltim Meizar Effendi, serta jajaran Muspida Kabupaten Dompu. Dalam acara ini, dilakukan pula penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Indonesia berupa bantuan pupuk NPK Pelangi sebanyak 1 ton kepada petani Agro Solution di Dompu.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengapresiasi hadirnya program Agro Solution ini. Menurut dia, program ini sejalan dengan upayanya mendorong kepala daerah agar dapat mengasuransikan para petani.

"Telah terbukti bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling tangguh hari ini. Ini adalah salah satu bagian penting untuk membangun kekuatan kita di sektor pertanian. Berharap ke depan kemandirian pangan bisa diwujudkan," kata dia.

Baca juga: Pupuk Indonesia raih dua penghargaan BUMN Marketing and Branding
Baca juga: Pupuk Indonesia: InsyaAllah tak ada kelangkaan pupuk hingga akhir 2020
Baca juga: Dirut Pupuk Indonesia: Agro Solution bakal dongkrak produksi pertanian

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020