Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pengembangan riset tentang penyelenggaraan industri halal sehingga dapat menjadi dasar kuat bagi Indonesia untuk memiliki produk-produk halal dalam negeri yang berdaya saing tinggi.
Keberhasilan industri produk halal di Indonesia sangat tergantung pada kemampuan dalam mengembangkan produk-produk bermanfaat, diminati pasar dan bernilai komersial tinggi, kata Ma’ruf Amin saat membuka web seminar Konferensi Halal Internasional yang diselenggarakan Universitas Gajah Mada (UGM) secara virtual, Sabtu.
“Tanpa riset yang kuat, kita sulit untuk bersaing; apalagi mampu menguasai pasar halal dunia,” kata Ma’ruf Amin dalam pidato kuncinya dari Jakarta.
Baca juga: Wapres: Syariat Islam telah terakomodir di Indonesia
Baca juga: Wapres sebut moderasi beragama di Indonesia mulai dilirik dunia
Salah satu sektor riset yang dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam pengembangan industri halal di dalam negeri ialah penelitian sains tentang bahan dan material halal, sehingga Indonesia dapat mengurangi impor bahan non-halal untuk industri dalam negeri.
“Salah satu langkah strategis tersebut adalah memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan substitusi atas bahan non-halal material industri impor, dengan bahan material halal industri dari dalam negeri,” katanya.
Penelitian sains tersebut, lanjut Ma’ruf, harus mengutamakan pada penyediaan material pengganti atau substitusi terhadap bahan non-halal yang selama ini menjadi ketergantungan industri kosmetik, obat-obatan, vitamin kesehatan, makanan dan minuman di Indonesia.
“Penelitian yang ada sebaiknya tidak hanya berfokus pada pendeteksian material non-halal sebagai penunjang proses sertifikasi, namun juga berfokus pada mencari material pengganti dari material non-halal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri,” jelasnya.
Potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia harus dapat digali lagi dengan penelitian-penelitian sains, sehingga menghasilkan material halal dan bahan substitusi untuk industri halal di dalam negeri, tukasnya.
“Oleh karena itu, saya sangat mendorong agar penelitian untuk menghasilkan ingredients industri yang halal perlu didukung lebih lanjut. Saya mengimbau kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Ristek untuk dapat mendukung Universitas Gajah Mada dalam mewujudkan upaya ini,” katanya.
Wapres juga berpesan agar riset halal berjalan secara berkesinambungan dengan penelitian lainnya, serta memperluas jaringan riset di tingkat dunia untuk menghasilkan inovasi baru dalam pengembangan industri halal.
“Para peneliti halal science Indonesia harus mampu menjalin kerja sama dengan jaringan riset halal dunia. Peneliti Indonesia juga harus tampil dan memberikan peran signifikan dalam inovasi industri halal global,” ujarnya.
Baca juga: Wapres: Kemajemukan Indonesia harus dirawat sebagai kekuatan nasional
Baca juga: Wapres harap pesantren berperan penting hadapi tantangan global Islam
Baca juga: Wapres: "Islamophobia" harus dilawan dan jadi sarana introspeksi umat
Keberhasilan industri produk halal di Indonesia sangat tergantung pada kemampuan dalam mengembangkan produk-produk bermanfaat, diminati pasar dan bernilai komersial tinggi, kata Ma’ruf Amin saat membuka web seminar Konferensi Halal Internasional yang diselenggarakan Universitas Gajah Mada (UGM) secara virtual, Sabtu.
“Tanpa riset yang kuat, kita sulit untuk bersaing; apalagi mampu menguasai pasar halal dunia,” kata Ma’ruf Amin dalam pidato kuncinya dari Jakarta.
Baca juga: Wapres: Syariat Islam telah terakomodir di Indonesia
Baca juga: Wapres sebut moderasi beragama di Indonesia mulai dilirik dunia
Salah satu sektor riset yang dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam pengembangan industri halal di dalam negeri ialah penelitian sains tentang bahan dan material halal, sehingga Indonesia dapat mengurangi impor bahan non-halal untuk industri dalam negeri.
“Salah satu langkah strategis tersebut adalah memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan substitusi atas bahan non-halal material industri impor, dengan bahan material halal industri dari dalam negeri,” katanya.
Penelitian sains tersebut, lanjut Ma’ruf, harus mengutamakan pada penyediaan material pengganti atau substitusi terhadap bahan non-halal yang selama ini menjadi ketergantungan industri kosmetik, obat-obatan, vitamin kesehatan, makanan dan minuman di Indonesia.
“Penelitian yang ada sebaiknya tidak hanya berfokus pada pendeteksian material non-halal sebagai penunjang proses sertifikasi, namun juga berfokus pada mencari material pengganti dari material non-halal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri,” jelasnya.
Potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia harus dapat digali lagi dengan penelitian-penelitian sains, sehingga menghasilkan material halal dan bahan substitusi untuk industri halal di dalam negeri, tukasnya.
“Oleh karena itu, saya sangat mendorong agar penelitian untuk menghasilkan ingredients industri yang halal perlu didukung lebih lanjut. Saya mengimbau kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Ristek untuk dapat mendukung Universitas Gajah Mada dalam mewujudkan upaya ini,” katanya.
Wapres juga berpesan agar riset halal berjalan secara berkesinambungan dengan penelitian lainnya, serta memperluas jaringan riset di tingkat dunia untuk menghasilkan inovasi baru dalam pengembangan industri halal.
“Para peneliti halal science Indonesia harus mampu menjalin kerja sama dengan jaringan riset halal dunia. Peneliti Indonesia juga harus tampil dan memberikan peran signifikan dalam inovasi industri halal global,” ujarnya.
Baca juga: Wapres: Kemajemukan Indonesia harus dirawat sebagai kekuatan nasional
Baca juga: Wapres harap pesantren berperan penting hadapi tantangan global Islam
Baca juga: Wapres: "Islamophobia" harus dilawan dan jadi sarana introspeksi umat
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment