Ilustrasi Gedung DPR/MPR/DPD. ANTARA FOTO/Fauzan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengajak seluruh elemen bangsa baik pemerintah dan rakyat untuk bersinergi kuat menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Tanpa hubungan harmonis antaranak bangsa, jangan harap Indonesia bisa berubah menuju kesejahteraan bersama," kata dia, di Jakarta, Minggu.
Ia katakan itu saat membuka acara Pagelaran Seni Budaya (PSB) Seni Musik Islami Qasidah yang ditampilkan sekitar 45 kelompok se-kabupaten Lampung Selatan dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR kerjasama MPR dengan Forum Jamaah Pengajian Lampung Selatan, di Aula SMA Kebangsaan, Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (28/11/2020).
Hadir dalam acara itu Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, Ketua DPW PAN Provinsi Lampung, Irham Jafar Lanputra, tokoh agama Ustadz Khairuddin Yusuf, Kepala Sekolah SMA Kebangsaan, Hardiana Zali, dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Anggota DPR ajak semua pihak jaga persatuan, fokus tangani COVID-19
Hasan menyatakan, sapaan akrabnya, perubahan bangsa menuju kondisi yang diidam-idamkan bersama bukan hanya di bidang perekonomian saja, tetapi juga suasana kondusif, aman dan tentram yang terjaga.
"Artinya, kehidupan berdemokrasi sesuai Pancasila berjalan lancar. Tidak ada lagi konflik akibat perbedaan suku, agama, ras dan pandangan politik," katanya.
Untuk itu, dia berharap seluruh anak bangsa Indonesia memiliki kesadaran kolektif akan hal tersebut dan mulai bangkit mewujudkan sinergitas itu dari lingkungan yang paling sederhana yakni keluarga, lingkungan masyarakat, kerja, sekolah, lalu menuju lingkungan yang luas yakni kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Sumpah Pemuda momentum bangkitnya persatuan di tengah pandemi COVID-19
"Pagelaran seni budaya qasidah ini adalah salah satu upaya harmonisasi hubungan antar masyarakat dan saya sangat apresiasi serta mendukung kegiatan ini," katas pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dalam kesempatan yang sama, Fauziah menyampaikan bahwa penyelenggaraan PSB yang mengikuti protokol kesehatan ketat di masa pandemi Covid-19 itu adalah salah satu metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR dan merupakan metode penyampaian yang efektif.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjaga budaya daerah yang sangat beragam agar tidak punah.
Baca juga: MPR ajak masyarakat kedepankan etika berbangsa
Dipilihnya seni tersebut, lanjut Fauziah, karena merupakan tradisi luhur yang sudah sangat lekat dengan masyarakat Lampung Selatan, dan tradisi budaya juga sangat pas dengan Empat Pilar MPR.
"Yang terpenting adalah dalam seni tersebut banyak sekali terkandung tuntunan dan pelajaran yang bisa kita ambil dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, puluhan grup seni Islam itu ternyata sangat sempurna saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Artinya, agama dan nasionalisme seiring sejalan tak terpisahkan. Saya berterima kasih kepada Bapak Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di tengah kesibukannya menyempatkan hadir dan mengapresiasi budaya daerah," katanya.
"Tanpa hubungan harmonis antaranak bangsa, jangan harap Indonesia bisa berubah menuju kesejahteraan bersama," kata dia, di Jakarta, Minggu.
Ia katakan itu saat membuka acara Pagelaran Seni Budaya (PSB) Seni Musik Islami Qasidah yang ditampilkan sekitar 45 kelompok se-kabupaten Lampung Selatan dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR kerjasama MPR dengan Forum Jamaah Pengajian Lampung Selatan, di Aula SMA Kebangsaan, Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (28/11/2020).
Hadir dalam acara itu Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, Ketua DPW PAN Provinsi Lampung, Irham Jafar Lanputra, tokoh agama Ustadz Khairuddin Yusuf, Kepala Sekolah SMA Kebangsaan, Hardiana Zali, dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Anggota DPR ajak semua pihak jaga persatuan, fokus tangani COVID-19
Hasan menyatakan, sapaan akrabnya, perubahan bangsa menuju kondisi yang diidam-idamkan bersama bukan hanya di bidang perekonomian saja, tetapi juga suasana kondusif, aman dan tentram yang terjaga.
"Artinya, kehidupan berdemokrasi sesuai Pancasila berjalan lancar. Tidak ada lagi konflik akibat perbedaan suku, agama, ras dan pandangan politik," katanya.
Untuk itu, dia berharap seluruh anak bangsa Indonesia memiliki kesadaran kolektif akan hal tersebut dan mulai bangkit mewujudkan sinergitas itu dari lingkungan yang paling sederhana yakni keluarga, lingkungan masyarakat, kerja, sekolah, lalu menuju lingkungan yang luas yakni kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Sumpah Pemuda momentum bangkitnya persatuan di tengah pandemi COVID-19
"Pagelaran seni budaya qasidah ini adalah salah satu upaya harmonisasi hubungan antar masyarakat dan saya sangat apresiasi serta mendukung kegiatan ini," katas pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dalam kesempatan yang sama, Fauziah menyampaikan bahwa penyelenggaraan PSB yang mengikuti protokol kesehatan ketat di masa pandemi Covid-19 itu adalah salah satu metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR dan merupakan metode penyampaian yang efektif.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjaga budaya daerah yang sangat beragam agar tidak punah.
Baca juga: MPR ajak masyarakat kedepankan etika berbangsa
Dipilihnya seni tersebut, lanjut Fauziah, karena merupakan tradisi luhur yang sudah sangat lekat dengan masyarakat Lampung Selatan, dan tradisi budaya juga sangat pas dengan Empat Pilar MPR.
"Yang terpenting adalah dalam seni tersebut banyak sekali terkandung tuntunan dan pelajaran yang bisa kita ambil dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, puluhan grup seni Islam itu ternyata sangat sempurna saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Artinya, agama dan nasionalisme seiring sejalan tak terpisahkan. Saya berterima kasih kepada Bapak Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di tengah kesibukannya menyempatkan hadir dan mengapresiasi budaya daerah," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment