Jakarta (ANTARA) - Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menilai program vaksinasi COVID-19 yang sudah mulai dilaksanakan oleh pemerintah pada Rabu (13/1) lalu akan membantu menopang perekonomian domestik lebih baik pada tahun ini.

"Kita melihat bahwa kondisi makro ekonomi ini akan lebih kokoh di 2021 ditopang program vaksinasi pemerintah," ujar Katarina dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Pemerintah menargetkan vaksinasi sampai dengan 181 juta orang atau sekitar 70 persen dari populasi (penduduk berusia di atas 18 tahun) sampai dengan akhir kuartal I 2022.

Peta jalan vaksinasi menunjukkan bahwa vaksinasi masif akan dilakukan pada paruh kedua 2020 dan kuartal pertama 2022. Sebanyak 40,2 juta orang ditargetkan dapat divaksinasi sepanjang Januari hingga April 2021. Sedangkan pada April 2021 hingga Maret 2022 vaksinasi ditargetkan mencapai 141,3 juta orang.

Pemerintah sendiri telah mengantongi anggaran sementara vaksinasi COVID-19 gratis mencapai Rp54,44 triliun, berasal dari cadangan Rp18 triliun dan anggaran kesehatan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 yang tidak dieksekusi Rp36,44 triliun.

Baca juga: Indonesia pimpin kenaikan sejumlah pasar saham Asia

"Kita tahu belanja pemerintah di tahun ini hanya baru mencapai sekitar 70 persen lebih dari target, sedangkan target pendanaan sudah mencapai 100 persen sehingga bisa di-carry over di 2021 dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan termasuk untuk pendanaan vaksinasi gratis ini," kata Katarina.

Presiden Joko Widodo kemarin menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin buatan Sinovac. Berita Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang divaksin, sempat menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (13/1) kemarin.

Pada hari ini, IHSG juga tampak masih menguat sebagai respon optimisme investor terhadap perkembangan vaksin COVID-19 di Indonesia, terlebih setelah Presiden Joko Widodo dan tokoh berbagai golongan telah melakukan vaksin.

Pada 2021, Katarina memperkirakan IHSG akan mencapai 6.740 hingga 7.040, pertumbuhan ekonomi 4,3 hingga 4,5 persen, inflasi 2,8 sampai 3 persen, suku bunga acuan Bank Indonesia tau BI 7-Day Reverse Repo Rate 3,5 persen hingga 3,75 persen, dan nilai tukar rupiah mencapai Rp13.800 per dolar AS sampai Rp14.500 per dolar AS.

Baca juga: Defisit perdagangan Indonesia dengan China turun 66 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021