Jayapura (ANTARA) -
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yoga Triyono menyatakan, insiden pertikaian dan penyerangan warga terhadap pos 757/GV yang terjadi Kamis malam (14/1) sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Memang ada laporan terkait sejumlah warga yang menyerang ke pos 757/GV di Timika akibat terprovokasi oknum anggota brimob.
Namun dari laporan Dandim Timika kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan masyarakat sedangkan yang anggota brimob dilaporkan dan diserahkan ke Polres Mimika di Timika, kata Mayjen TNI Yogo kepada Antara di Jayapura, Jumat.
Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Pembakar pesawat MAF kelompok Sabinus Waker
Baca juga: Pangdam Cenderawasih penerima vaksin COVID-19 pertama di Papua
Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Pembakar pesawat MAF kelompok Sabinus Waker
Baca juga: Pangdam Cenderawasih penerima vaksin COVID-19 pertama di Papua
Dijelaskan, dari laporan yang diterima insiden itu berawal dari oknum brimob yang dalam keadaan mabuk tidak mau membayar makanan yang dimakannya di warung hingga menyebabkan anggota TNI yang saat itu kebetulan sedang makan di warung yang sama menegur hingga terjadi keributan.
Akibatnya, salah satu anggota brimob yang kemudian dilaporkan disersi memprovokasi masyarakat hingga melakukan penyerangan ke pos Yonif 757, jelas Mayjen TNI Yogo.
Dandrem 174/ATW Brigjen TNI Bangun Nawoko mengaku salah satu dari dua anggota brimob yang ribut dengan anggota Yonif 757/GV belum diketahui keberadaannya dan saat itu dalam keadaan mabuk akibat minuman keras.
"Saya sudah perintahkan Danyon 757/GV segera ke Timika untuk mengamankan anggotanya agar dapat menahan diri," kata Nawoko seraya mengakui sejumlah anggota mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Batalyon Infanteri 757/GV bermarkas di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul.
Baca juga: Pangdam Cenderawasih ajak masyarakat divaksin
Baca juga: Pangdam Cenderawasih ajak masyarakat divaksin
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment