Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) Azis Syamsuddin meminta seluruh kelompok masyarakat turut aktif membantu anggota TNI/Polri mewaspadai ancaman teror di lingkungannya masing-masing.
“Pencegahan dini datang dari masyarakat. Itu yang paling pokok. DPR berharap masyarakat pun tetap waspada dan respons terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan,” kata Azis kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Walaupun demikian, ia mendorong masyarakat tetap menggunakan cara-cara yang persuasif jika menemukan situasi yang mengarah pada paham radikal terorisme.
Baca juga: Azis Syamsuddin: Aksi terorisme karena salah maknai keberagaman
Dalam kesempatan itu, Azis menegaskan tokoh-tokoh agama memiliki kemampuan mencegah perpecahan dan mengantisipasi gerakan serta paham radikalisme terorisme.
“Kami mengajak seluruh tokoh dan umat beragama untuk memelihara persaudaraan dan menghindari kegiatan yang mengarah pada perpecahan antarkelompok masyarakat,” ujar Azis menerangkan.
Azis berpendapat peran tokoh agama serta tokoh masyarakat penting dalam mempengaruhi masyarakat agar tetap bertindak sesuai aturan hukum. Kedua tokoh itu juga punya kemampuan menjaga persatuan di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Azis turut mengapresiasi langkah aktif TNI/Polri menjaga rangkaian ibadah Hari Paskah mulai dari 1-4 April 2021.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw karena keduanya meninjau langsung pengamanan Paskah di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Manokwari, Papua Barat.
Baca juga: Azis Syamsuddin sebut tiga kejahatan berat ancam NKRI
Menurut Azis, kegiatan meninjau langsung ke dua kota besar di timur Indonesia itu merupakan wujud sinergi TNI/Polri mencegah ancaman terorisme.
“Tentu saja sinergi antara Densus 88, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), dan seluruh jajaran intelijen membuat hati masyarakat lebih tenang. Sekali lagi, kepada masyarakat senantiasa mawas diri terhadap situasi di sekeliling kita,” kata Azis menambahkan.
Panglima TNI dan kabaintelkam Polri mengunjungi empat gereja di Makassar dan satu gereja di Manokwari untuk memeriksa pengamanan Hari Raya Paskah yang puncaknya jatuh, Minggu (4/4).
Dalam kesempatan itu, Hadi dan Paulus meyakinkan jemaat gereja bahwa situasi tetap aman, meskipun ada aksi teror di Makassar dan Jakarta minggu lalu.
Baca juga: Azis Syamsuddin minta Polri tingkatkan pengawasan objek vital
Aksi teror bom bunuh diri terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Hati Yesus Maha Kudus, Minggu (28/3), sehingga menyebabkan dua pelaku teror tewas di tempat, sementara 19 orang luka-luka.
Beberapa hari kemudian, aksi penembakan oleh seorang perempuan berinisial ZA, 25, terjadi di halaman dalam Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3). Pelaku, yang diyakini beraksi seorang diri (lone wolf), masuk seorang diri ke Mabes Polri dan berupaya menembak polisi yang siaga di pos jaga.
Namun, ZA pun langsung ditembak mati di lokasi kejadian.
Kepolisian meyakini dua aksi teror tersebut terkait dengan paham radikalisme terorisme. Untuk aksi bom bunuh diri di Makassar, kepolisian menyebut dua pelaku terhubung dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sementara ZA diyakini terhubung dengan kelompok terafiliasi ISIS.
Pelaku bom bunuh diri, kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, minggu lalu, sempat terlibat pada operasi terorisme di Jolo, Filipina pada 2018.
Presiden Joko Widodo, satu hari setelah insiden di Mabes Polri, langsung memerintahkan panglima TNI, kapolri, dan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan. Jokowi juga meminta mereka meyakinkan masyarakat bahwa situasi tetap aman terkendali.
Baca juga: DPR RI: Segera implementasikan rencana aksi penanggulangan ekstremisme
Baca juga: DPR sampaikan duka atas musibah banjir di NTT
“Pencegahan dini datang dari masyarakat. Itu yang paling pokok. DPR berharap masyarakat pun tetap waspada dan respons terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan,” kata Azis kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Walaupun demikian, ia mendorong masyarakat tetap menggunakan cara-cara yang persuasif jika menemukan situasi yang mengarah pada paham radikal terorisme.
Baca juga: Azis Syamsuddin: Aksi terorisme karena salah maknai keberagaman
Dalam kesempatan itu, Azis menegaskan tokoh-tokoh agama memiliki kemampuan mencegah perpecahan dan mengantisipasi gerakan serta paham radikalisme terorisme.
“Kami mengajak seluruh tokoh dan umat beragama untuk memelihara persaudaraan dan menghindari kegiatan yang mengarah pada perpecahan antarkelompok masyarakat,” ujar Azis menerangkan.
Azis berpendapat peran tokoh agama serta tokoh masyarakat penting dalam mempengaruhi masyarakat agar tetap bertindak sesuai aturan hukum. Kedua tokoh itu juga punya kemampuan menjaga persatuan di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Azis turut mengapresiasi langkah aktif TNI/Polri menjaga rangkaian ibadah Hari Paskah mulai dari 1-4 April 2021.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw karena keduanya meninjau langsung pengamanan Paskah di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Manokwari, Papua Barat.
Baca juga: Azis Syamsuddin sebut tiga kejahatan berat ancam NKRI
Menurut Azis, kegiatan meninjau langsung ke dua kota besar di timur Indonesia itu merupakan wujud sinergi TNI/Polri mencegah ancaman terorisme.
“Tentu saja sinergi antara Densus 88, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), dan seluruh jajaran intelijen membuat hati masyarakat lebih tenang. Sekali lagi, kepada masyarakat senantiasa mawas diri terhadap situasi di sekeliling kita,” kata Azis menambahkan.
Panglima TNI dan kabaintelkam Polri mengunjungi empat gereja di Makassar dan satu gereja di Manokwari untuk memeriksa pengamanan Hari Raya Paskah yang puncaknya jatuh, Minggu (4/4).
Dalam kesempatan itu, Hadi dan Paulus meyakinkan jemaat gereja bahwa situasi tetap aman, meskipun ada aksi teror di Makassar dan Jakarta minggu lalu.
Baca juga: Azis Syamsuddin minta Polri tingkatkan pengawasan objek vital
Aksi teror bom bunuh diri terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Hati Yesus Maha Kudus, Minggu (28/3), sehingga menyebabkan dua pelaku teror tewas di tempat, sementara 19 orang luka-luka.
Beberapa hari kemudian, aksi penembakan oleh seorang perempuan berinisial ZA, 25, terjadi di halaman dalam Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3). Pelaku, yang diyakini beraksi seorang diri (lone wolf), masuk seorang diri ke Mabes Polri dan berupaya menembak polisi yang siaga di pos jaga.
Namun, ZA pun langsung ditembak mati di lokasi kejadian.
Kepolisian meyakini dua aksi teror tersebut terkait dengan paham radikalisme terorisme. Untuk aksi bom bunuh diri di Makassar, kepolisian menyebut dua pelaku terhubung dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sementara ZA diyakini terhubung dengan kelompok terafiliasi ISIS.
Pelaku bom bunuh diri, kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, minggu lalu, sempat terlibat pada operasi terorisme di Jolo, Filipina pada 2018.
Presiden Joko Widodo, satu hari setelah insiden di Mabes Polri, langsung memerintahkan panglima TNI, kapolri, dan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan. Jokowi juga meminta mereka meyakinkan masyarakat bahwa situasi tetap aman terkendali.
Baca juga: DPR RI: Segera implementasikan rencana aksi penanggulangan ekstremisme
Baca juga: DPR sampaikan duka atas musibah banjir di NTT
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment