Jakarta (ANTARA) - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyiapkan praja yang siap bertugas dengan wawasan strategi pembangunan daerah dengan mengimplementasikan visi misi kepala daerah terpilih dan penanganan pandemi COVID-19.
Rektor IPDN Hadi Prabowo, dalam rilis diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bekal wawasan tersebut diberikan dalam model kuliah umum dengan dua tema besar, yakni percepatan pemulihan ekonomi dan strategi penanganan COVID-19.
Tema kedua, yakni strategi pemenangan pilkada serta implementasi visi dan misi kepala daerah terpilih dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
“Kuliah umum dengan 2 tema yang sudah disampaikan, kami pandang penting sebagai media penyampaian informasi terkini tentang berbagai upaya untuk memajukan daerah dalam situasi pandemi COVID-19 ini,” kata dia.
Hal itu, kata dia, merupakan best practices pemerintahan yang dijadikan bahan pembelajaran bagi praja untuk dapat memahami lebih awal berbagai cara dan strategi dalam membangun daerah yang dipimpin oleh kepala daerah.
Baca juga: IPDN bahas permasalahan Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat
Praja, kata dia, dapat mengambil ilmu atau pembelajaran mengenai praktik berdemokrasi dan dialektika terkait dengan strategi pemenangan pilkada.
Serta harmonisasi visi dan misi kepala daerah dalam dokumen rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) periode 5 tahunan yang sesuai dengan RPJMD provinsi serta RPJMN 2020-2024 Presiden Jokowi.
“Praja harus mampu membangun tatanan birokrasi baru dan dapat mensupport berbagai persiapan menuju governance 4.0 dalam kerangka revolusi industri 4.0 dan society 5.0 melalui penciptaan co-working space yang memperbanyak network dan flexy working time," katanya.
Selain itu, lanjutnya praja juga harus mampu menerapkan birokrasi yang dinamis dan menjadi motor utama penggerak percepatan pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19 pada instansi dimanapun mereka ditugaskan kelak.
IPDN menghadirkan narasumber Rektor IPDN Hadi Prabowo, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi untuk memberikan wawasan percepatan pemulihan ekonomi dan strategi penanganan COVID-19.
Kemudian, untuk menambah pengetahuan strategi pemenangan pilkada serta implementasi visi dan misi kepala daerah terpilih dalam pelaksanaan pembangunan daerah, IPDN menghadirkan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Zainal A Paliwang, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, dan Bupati Minahasa Utara Joune J E Ganda.
Baca juga: IPDN terjunkan 862 praja utama untuk monitoring Pilkada Serentak
Gubernur Jatim dan Wali Kota Semarang memaparkan mengenai kiat-kiat yang dilakukan daerahnya masing-masing untuk tetap membuat ekonomi menggeliat di tengah pandemi, serta soal bahaya, dampak dan pencegahan COVID-19.
“Kami berusaha mempersiapkan percepatan disrupsi teknologi digital, meningkatkan ketahanan kesehatan, memperhatikan aspek keamanan dan mempercepat pemulihan ekonomi dengan memastikan bahwa transaksi ekonomi aman dan tumbuh dengan baik”, ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan Wali Kota Semarang, memaparkan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemkot pada saat pandemi seperti kebijakan relaksasi (pemangkasan tarif dan retribusi), menggerakkan gotong royong melalui lumbung kelurahan, membuat aplikasi yang berisikan sistem informasi terkait COVID-19.
Muhammad Bobby Afif Nasution menjelaskan upaya pemenangannya pada saat mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan dengan memakai media branding menjadi salah satu strategi yang diusung.
Sedangkan Gubernur Kalimantan Utara yang tersambung secara virtual memfokuskan soal komunikasi yang aktif kepada masyarakat menjadi salah satu aspek utama yang diutamakan.
Baca juga: Mendagri: IPDN harus cetak lulusan yang memiliki kemampuan TIK
Rektor IPDN Hadi Prabowo, dalam rilis diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bekal wawasan tersebut diberikan dalam model kuliah umum dengan dua tema besar, yakni percepatan pemulihan ekonomi dan strategi penanganan COVID-19.
Tema kedua, yakni strategi pemenangan pilkada serta implementasi visi dan misi kepala daerah terpilih dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
“Kuliah umum dengan 2 tema yang sudah disampaikan, kami pandang penting sebagai media penyampaian informasi terkini tentang berbagai upaya untuk memajukan daerah dalam situasi pandemi COVID-19 ini,” kata dia.
Hal itu, kata dia, merupakan best practices pemerintahan yang dijadikan bahan pembelajaran bagi praja untuk dapat memahami lebih awal berbagai cara dan strategi dalam membangun daerah yang dipimpin oleh kepala daerah.
Baca juga: IPDN bahas permasalahan Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat
Praja, kata dia, dapat mengambil ilmu atau pembelajaran mengenai praktik berdemokrasi dan dialektika terkait dengan strategi pemenangan pilkada.
Serta harmonisasi visi dan misi kepala daerah dalam dokumen rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) periode 5 tahunan yang sesuai dengan RPJMD provinsi serta RPJMN 2020-2024 Presiden Jokowi.
“Praja harus mampu membangun tatanan birokrasi baru dan dapat mensupport berbagai persiapan menuju governance 4.0 dalam kerangka revolusi industri 4.0 dan society 5.0 melalui penciptaan co-working space yang memperbanyak network dan flexy working time," katanya.
Selain itu, lanjutnya praja juga harus mampu menerapkan birokrasi yang dinamis dan menjadi motor utama penggerak percepatan pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19 pada instansi dimanapun mereka ditugaskan kelak.
IPDN menghadirkan narasumber Rektor IPDN Hadi Prabowo, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi untuk memberikan wawasan percepatan pemulihan ekonomi dan strategi penanganan COVID-19.
Kemudian, untuk menambah pengetahuan strategi pemenangan pilkada serta implementasi visi dan misi kepala daerah terpilih dalam pelaksanaan pembangunan daerah, IPDN menghadirkan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Zainal A Paliwang, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, dan Bupati Minahasa Utara Joune J E Ganda.
Baca juga: IPDN terjunkan 862 praja utama untuk monitoring Pilkada Serentak
Gubernur Jatim dan Wali Kota Semarang memaparkan mengenai kiat-kiat yang dilakukan daerahnya masing-masing untuk tetap membuat ekonomi menggeliat di tengah pandemi, serta soal bahaya, dampak dan pencegahan COVID-19.
“Kami berusaha mempersiapkan percepatan disrupsi teknologi digital, meningkatkan ketahanan kesehatan, memperhatikan aspek keamanan dan mempercepat pemulihan ekonomi dengan memastikan bahwa transaksi ekonomi aman dan tumbuh dengan baik”, ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan Wali Kota Semarang, memaparkan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemkot pada saat pandemi seperti kebijakan relaksasi (pemangkasan tarif dan retribusi), menggerakkan gotong royong melalui lumbung kelurahan, membuat aplikasi yang berisikan sistem informasi terkait COVID-19.
Muhammad Bobby Afif Nasution menjelaskan upaya pemenangannya pada saat mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan dengan memakai media branding menjadi salah satu strategi yang diusung.
Sedangkan Gubernur Kalimantan Utara yang tersambung secara virtual memfokuskan soal komunikasi yang aktif kepada masyarakat menjadi salah satu aspek utama yang diutamakan.
Baca juga: Mendagri: IPDN harus cetak lulusan yang memiliki kemampuan TIK
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment