Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut digitalisasi sebagai bagian penting penguatan ekonomi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kami juga mendorong digitalisasi menjadi bagian penting dari penguatan ekonomi UMKM," ujar Teten dalam acara peluncuran program pemberdayaan UKM perempuan purna migran yang digelar virtual, Senin.
Dia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah dijadikan sebagai momentum untuk mengakselerasi transformasi digital.
Selama pandemi COVID-19 ini, kata dia, sudah ada penambahan 4 juta pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
"yang awalnya hanya 8 juta UMKM sekarang sudah ada 12,1 juta UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital atau sekitar 19 persen dari total populasi UMKM," kata dia.
Teten menargetkan pada 2021 sebanyak 30 juta pelaku UMKM akan terhubung ke ekosistem digital. Dia mengakui target tersebut cukup ambisius.
Namun dia meyakini melalui kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, target tersebut dapat terealisasi.
"Kami yakin kalau kita kerjasamakan, kita kolaborasikan bersama teman-teman di platform digital dan juga dengan daerah, dengan asosiasi dan lain sebagainya, ini saya kira bisa kita kejar target ini," ucap Teten.
Lebih lanjut Teten menambahkan bahwa pelaku usaha yang dapat bertahan di era seperti saat ini adalah mereka yang mampu beradaptasi dan terus melakukan inovasi dan menguasai teknologi.
"Nah platform online sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan, efisiensi biaya, dan bersaing dengan produk luar. World Bank tahun 2021 menyebut 80 persen UMKM yang tergabung di dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19," ucap dia.
Baca juga: Menkop UKM anjurkan kelompok UKM purna migran bentuk koperasi
Baca juga: Tokopedia-Migrant Care berdayakan UKM perempuan purna migran
Baca juga: Kemenkop UKM salurkan pembiayaan untuk Koperasi Sae Pujon Rp12 miliar
"Kami juga mendorong digitalisasi menjadi bagian penting dari penguatan ekonomi UMKM," ujar Teten dalam acara peluncuran program pemberdayaan UKM perempuan purna migran yang digelar virtual, Senin.
Dia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah dijadikan sebagai momentum untuk mengakselerasi transformasi digital.
Selama pandemi COVID-19 ini, kata dia, sudah ada penambahan 4 juta pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
"yang awalnya hanya 8 juta UMKM sekarang sudah ada 12,1 juta UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital atau sekitar 19 persen dari total populasi UMKM," kata dia.
Teten menargetkan pada 2021 sebanyak 30 juta pelaku UMKM akan terhubung ke ekosistem digital. Dia mengakui target tersebut cukup ambisius.
Namun dia meyakini melalui kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, target tersebut dapat terealisasi.
"Kami yakin kalau kita kerjasamakan, kita kolaborasikan bersama teman-teman di platform digital dan juga dengan daerah, dengan asosiasi dan lain sebagainya, ini saya kira bisa kita kejar target ini," ucap Teten.
Lebih lanjut Teten menambahkan bahwa pelaku usaha yang dapat bertahan di era seperti saat ini adalah mereka yang mampu beradaptasi dan terus melakukan inovasi dan menguasai teknologi.
"Nah platform online sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan, efisiensi biaya, dan bersaing dengan produk luar. World Bank tahun 2021 menyebut 80 persen UMKM yang tergabung di dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19," ucap dia.
Baca juga: Menkop UKM anjurkan kelompok UKM purna migran bentuk koperasi
Baca juga: Tokopedia-Migrant Care berdayakan UKM perempuan purna migran
Baca juga: Kemenkop UKM salurkan pembiayaan untuk Koperasi Sae Pujon Rp12 miliar
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment