Megamendung, Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyanjung kiprah pendidikan dan dakwah Mathla'ul Anwar yang perjalanannya sudah berusia 105 tahun, karena dianggap mencerdaskan dan mencerahkan umat.

"Dakwah Mathla’ul Anwar yang menyejukkan bagi semua anak bangsa mohon untuk terus dilanjutkan, yaitu dakwah yang menjadi inspirasi bagi umat serta menjadi sumber kemajuan, keadilan, dan kedamaian untuk membangun peradaban bangsa yang semakin terbuka, demokratis, dan berkeadilan," ungkapnya saat membuka Muktamar ke-20 Mathla'ul Anwar secara virtual, Jumat.

Presiden dalam Muktamar yang berlangsung di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu menyebutkan bahwa Ormas Islam tersebut telah melahirkan banyak tokoh besar yang selalu setia menjaga dan merawat NKRI.

Menurut Presiden, semangat Mathla’ul Anwar untuk mencerdaskan umat relevan dalam situasi dunia yang penuh tantangan, seperti sekarang. Pasalnya, kini arus informasi berlimpah dan sering diwarnai hoax serta ujaran kebencian.

Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia mendapatkan anugerah sebagai negara yang majemuk dan beragam dari sisi agama, suku, dan bahasa. Anugerah itu, menurut Presiden harus disyukuri dan digunakan sebagai kekuatan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: Presiden harapkan masukan semua pihak atas pradesain Istana Negara

“Karena itu moderasi agama yang selalu diusung oleh Mathla’ul Anwar harus terus dilanjutkan dan bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya memperkokoh kedamaian dan memberi manfaat bagi masyarakat dan alam semesta," kata Presiden.

“Saya juga berharap agar Mathla’ul Anwar terus meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai kalangan untuk memberdayakan ekonomi umat dalam rangka ikut mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan serta ketimpangan,” tambahnya.

Menurut dia, Pemerintah sedang terus bekerja keras memulihkan kesehatan masyarakat dan membangkitkan ekonomi nasional. Dalam hubungan itu ia mengajak Mathla’ul Anwar untuk bergerak bersama mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi serta tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tujuannya tidak lain agar ikut membantu pemerintah dalam menekan penyebaran pandemi COVID-19 serta memulihkan kondisi masyarakat agar mereka kembali produktif dan bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.

“Saya percaya muktamar ini akan semakin meneguhkan semangat Mathla’ul Anwar untuk terus berjuang di jalan pendidikan, dakwah dan sosial guna membebaskan masyarakat dari kebodohan dan ketertinggalan serta terus berikhtiar untuk memajukan negara kita, Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: PB Mathla'ul Anwar: Pemahaman agama yang benar dukung kepatuhan hukum

Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Ahmad Sadeli Karim dalam laporannya mengemukakan bahwa Muktamar ke-20 Mathlaul Anwar diikuti oleh perwakilan Mathla’ul Anwar dari seluruh provinsi di Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Munas kelima Muslimat Mathla’ul Anwar.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah berkenan membuka Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar. Presiden juga membuka Muktamar ke-19 yang dilaksanakan di Pandeglang Provinsi Banten pada 8 Agustus 2015.

Ia juga mengingatkan para muktamirin agar terus berpegang teguh pada Sembilan Prinsip Organisasi Mathla’ul Anwar yang merupakan pedoman untuk memajukan pendidikan, dakwah, dan sosial sesuai visi Ormas Islam tersebut.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan secara virtual mengharapkan Mathla’ul Anwar bisa terus berkolaborasi dengan Kementeraian Agama serta mengucapkan penghargaan yang tinggi kepada Ormas tersebut yang di usianya ke-105 terus aktif dalam membangun bangsa melalui bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

“Maka, ke depan, Mathla’ul Anwar dan NU perlu terus bergandengan tangan melanjutkan semangat moderasi beragama dan menekankan arti pentingnya kerukunan beragama, karena tanpa kerukunan akan sulit tercipta kemajuan,” kata Yaqut.

Baca juga: Mathla'ul Anwar apresiasi Presiden cabut Perpres Investasi Miras

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2021