Denpasar (ANTARA) - Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengapresiasi bantuan kemanusiaan kapal Australia HMAS ANZAC yang membantu mengevakuasi 20 anak buah kapal KM Bandar Nelayan 188 yang mengalami kecelakaan laut di Samudra Hindia.
 
 
Ia mengatakan jumlah ABK KM Bandar Nelayan 188 keseluruhan 20 orang. Dalam proses evakuasi sebanyak 19 orang dipulangkan ke Indonesia melalui jalur laut menuju Pelabuhan Benoa.

Baca juga: 19 ABK KM Bandar Nelayan tiba selamat diantar kapal Australia
 
Sedangkan satu orang lainnya bernama Darno dipulangkan dengan pesawat dari Perth, Australia menuju Jakarta karena mengalami cedera telunjuk kanan dan harus dioperasi.
 
Ia mengatakan pemilihan jalur laut karena dinilai cara paling praktis untuk mengevakuasi seluruh ABK.
 
"Saya rasa itu yang paling praktis karena kejadiannya di laut kemudian otoritas Australia menemukan di laut, setelah melalui proses dinamis dan cepat, maka HMAS ANZAC melaksanakan bantuan kemanusiaan menolong seluruh ABK," katanya.

Baca juga: KSOP Benoa: Kapal KM Bandar Nelayan 188 laik operasi dan laik laut
 
Menurut dia,  jalur laut paling baik digunakan sebagai mediasi pemulangan ke-19 ABK KM Bandar Nelayan 188 kembali ke Indonesia.
 
Pada Jumat (21/05) HMAS ANZAC mengangkut 19 ABK  dari perairan barat Australia menuju perairan Benoa untuk menurunkan semua ABK.
 
"HMAS ANZAC merupakan salah satu fregat yang dimiliki Royal Australian Navy dengan berat kurang lebih 3.800 ton dan kapal tersebut diberi perintah otoritas Pemerintah Australia untuk membantu melaksanakan bantuan kemanusiaan yang mengalami musibah," katanya.
 
Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Bali Andrea Griffiths mengaku bangga dapat membantu penyelamatan dan pemulangan para nelayan yang mengalami kecelakaan laut.

Baca juga: Kapal Australia repatriasi nelayan Indonesia yang kecelakaan di laut
 
"Sebagai teman dekat dan tetangga Indonesia. Australia dengan bangga dapat membantu penyelamatan dan pemulangan para nelayan ini dengan selamat," katanya.
 
Pihaknya mengapresiasi keberanian para penyelamat dalam menyelamatkan para ABK pada saat situasi cuaca buruk di laut lepas.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021