Jakarya (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengaku optimistis sektor seni dan budaya kembali bangkit melalui vaksinasi COVID-19 bagi seniman dan budayawan.
Sebanyak 500 seniman dan budayawan telah diberikan vaksinasi dosis kedua di Kantor Kemendikbud, Jakarta, pada Kamis (20/5). Pemberian vaksinasi disaksikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dengan didampingi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.
"Siapa lagi yang menjadi garda depan daripada identitas kita? Daripada sejarah kita? Daripada kreativitas kita? Daripada seniman dan budayawan se-Nusantara? Jadi, di masa-masa yang sulit seperti ini, budaya kita, kreativitas dari bangsalah yang akan meningkatkan perasaan optimisme kita, meningkatkan kemampuan kita mengekspresikan emosi kita, dan perasaan kita,” ujar Mendikbudristek dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Nadiem menambahkan Kemendikbudristek didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan ingin memberikan rasa aman kepada pelaku seni dan budaya untuk meningkatkan kreatifitas budayanya di masa pandemi COVID-19.
Mendikbudristek optimistis setelah pemberian vaksin dosis kedua ini, sektor seni dan budaya akan bangkit dari pandemi COVID-19.
“Tadi waktu saya berdiskusi dengan mereka (pelaku seni dan budaya), banyak yang mengaku merasa sangat lega dan lebih nyaman melakukan aktivitas budayanya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Nadiem.
Selain berbagai macam bentuk bantuan baik bantuan finansial, bantuan proyek, maupun bantuan vaksinasi bagi para seniman dan budayawan, Kemendikbudristek juga sedang merancang beberapa rencana untuk memastikan kehadiran dari pemerintah untuk menyediakan platform-platform pendukung berkarya dan membantu mendistribusikan, memasarkan hasil karya seniman-seniman Indonesia.
Nadiem menyampaikan harapannya agar meski telah divaksinasi, para pegiat seni dan budaya harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
“Ada berbagai macam kegiatan lain yang akan menjadi fokus, salah satunya adalah Festival Jalur Rempah yang akan kita lakukan di berbagai daerah, itu menjadi salah satu fokus kita. Sekali lagi dengan protokol kesehatan yang yang sangat ketat,” pesan Nadiem.
Senada dengan Mendikbudristek, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan pentingnya vaksinasi kepada pada seniman dan budayawan.
“Seniman dan budayawan kita berdiri di garis depan pemajuan kebudayaan. Vaksinasi adalah upaya memberikan pelindungan agar dapat menjalankan tugas dan kegiatan dengan baik. Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan kegiatan memajukan kebudayaan itu dengan baik,” kata Hilmar.
Pada pemberian vaksin tahap kedua ini, para seniman dan budayawan dibagi menjadi dua kloter yaitu kloter pertama pada pukul 08.00 hingga 11.30 WIB dan kloter kedua pada pukul 13.00 s.d. 16.00 WIB dengan masing-masing 220 orang.
Salah satu pelaku seni yang diberikan vaksin pada tahap kedua adalah Lies Hartono yang lebih dikenal sebagai Cak Lontong. Komedian ini berharap pada momen Hari Kebangkitan Nasional ini, para seniman dan budayawan bisa berjalan bersama menghadapi pandemi melalui vaksinasi Covid-19.
“Ini (pemberian vaksin) bikin jadi lebih optimis, lebih percaya diri dan mudah-mudahan ini bisa menjadi yang terbaik bagi kita semua, bangkit untuk bersama,” tutur Cak Lontong.
Selanjutnya, musisi Jubing Kristianto merasa beruntung telah mendapatkan kesempatan diberi vaksin hingga dosis kedua sehingga lebih percaya diri dalam melakukan seni budaya.
“Saya berharap memiliki lebih kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas. Sekarang lebih tenang,” kata Jubing.
Jubing Kristianto mengajak para seniman untuk segera dilakukan vaksin COVID-19.
“Untuk para seniman yang paling penting sekarang adalah jangan takut divaksinasi karena ini akan melancarkan lagi pekerjaan-pekerjaan ke depannya untuk lebih percaya diri,” ajak Jubing.
Senada dengan itu, pelaku budaya Dewi Alibasa mengimbau kepada para pekerja seni untuk tidak takut divaksin.
"Untuk pekerja seni, tidak usah khawatir, tidak usah takut dengan vaksin karena memang cukup membantu, meskipun tidak 100 persen. Kedepannya kita berharap agar COVID-19," kata Dewi.
Sebanyak 500 seniman dan budayawan telah diberikan vaksinasi dosis kedua di Kantor Kemendikbud, Jakarta, pada Kamis (20/5). Pemberian vaksinasi disaksikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dengan didampingi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.
"Siapa lagi yang menjadi garda depan daripada identitas kita? Daripada sejarah kita? Daripada kreativitas kita? Daripada seniman dan budayawan se-Nusantara? Jadi, di masa-masa yang sulit seperti ini, budaya kita, kreativitas dari bangsalah yang akan meningkatkan perasaan optimisme kita, meningkatkan kemampuan kita mengekspresikan emosi kita, dan perasaan kita,” ujar Mendikbudristek dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Nadiem menambahkan Kemendikbudristek didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan ingin memberikan rasa aman kepada pelaku seni dan budaya untuk meningkatkan kreatifitas budayanya di masa pandemi COVID-19.
Mendikbudristek optimistis setelah pemberian vaksin dosis kedua ini, sektor seni dan budaya akan bangkit dari pandemi COVID-19.
“Tadi waktu saya berdiskusi dengan mereka (pelaku seni dan budaya), banyak yang mengaku merasa sangat lega dan lebih nyaman melakukan aktivitas budayanya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Nadiem.
Selain berbagai macam bentuk bantuan baik bantuan finansial, bantuan proyek, maupun bantuan vaksinasi bagi para seniman dan budayawan, Kemendikbudristek juga sedang merancang beberapa rencana untuk memastikan kehadiran dari pemerintah untuk menyediakan platform-platform pendukung berkarya dan membantu mendistribusikan, memasarkan hasil karya seniman-seniman Indonesia.
Nadiem menyampaikan harapannya agar meski telah divaksinasi, para pegiat seni dan budaya harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
“Ada berbagai macam kegiatan lain yang akan menjadi fokus, salah satunya adalah Festival Jalur Rempah yang akan kita lakukan di berbagai daerah, itu menjadi salah satu fokus kita. Sekali lagi dengan protokol kesehatan yang yang sangat ketat,” pesan Nadiem.
Senada dengan Mendikbudristek, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan pentingnya vaksinasi kepada pada seniman dan budayawan.
“Seniman dan budayawan kita berdiri di garis depan pemajuan kebudayaan. Vaksinasi adalah upaya memberikan pelindungan agar dapat menjalankan tugas dan kegiatan dengan baik. Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan kegiatan memajukan kebudayaan itu dengan baik,” kata Hilmar.
Pada pemberian vaksin tahap kedua ini, para seniman dan budayawan dibagi menjadi dua kloter yaitu kloter pertama pada pukul 08.00 hingga 11.30 WIB dan kloter kedua pada pukul 13.00 s.d. 16.00 WIB dengan masing-masing 220 orang.
Salah satu pelaku seni yang diberikan vaksin pada tahap kedua adalah Lies Hartono yang lebih dikenal sebagai Cak Lontong. Komedian ini berharap pada momen Hari Kebangkitan Nasional ini, para seniman dan budayawan bisa berjalan bersama menghadapi pandemi melalui vaksinasi Covid-19.
“Ini (pemberian vaksin) bikin jadi lebih optimis, lebih percaya diri dan mudah-mudahan ini bisa menjadi yang terbaik bagi kita semua, bangkit untuk bersama,” tutur Cak Lontong.
Selanjutnya, musisi Jubing Kristianto merasa beruntung telah mendapatkan kesempatan diberi vaksin hingga dosis kedua sehingga lebih percaya diri dalam melakukan seni budaya.
“Saya berharap memiliki lebih kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas. Sekarang lebih tenang,” kata Jubing.
Jubing Kristianto mengajak para seniman untuk segera dilakukan vaksin COVID-19.
“Untuk para seniman yang paling penting sekarang adalah jangan takut divaksinasi karena ini akan melancarkan lagi pekerjaan-pekerjaan ke depannya untuk lebih percaya diri,” ajak Jubing.
Senada dengan itu, pelaku budaya Dewi Alibasa mengimbau kepada para pekerja seni untuk tidak takut divaksin.
"Untuk pekerja seni, tidak usah khawatir, tidak usah takut dengan vaksin karena memang cukup membantu, meskipun tidak 100 persen. Kedepannya kita berharap agar COVID-19," kata Dewi.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment