Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani meminta seluruh elemen pemerintahan tidak ada lagi yang berpikir tentang menjalin hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.

"Langkah tegas tersebut harus dilakukan meskipun hubungan diplomatik bisa jadi memberikan manfaat ekonomisnya bagi Indonesia," kata Arsul di Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakan Arsul menyikapi tindak kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina, khsususnya umat Islam yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, tindakan kekerasan brutal yang berulang terhadap warga Palestina, merupakan watak asli pemerintahan zionis Israel yang tidak peduli terhadap fokus dunia internasional.

Baca juga: Sekjen PBB desak Israel untuk menahan diri di Yerusalem Timur

"Karena itu jika masih ada unsur-unsur pemerintahan yang berpikir tentang opsi membuka hubungan diplomatik atau bahkan jika ada yang diam-diam melakukan hubungan dengan Israel, maka mereka melupakan salah satu cita-cita bernegara yang tercantum dalam UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan perdamaian abadi, kemerdekaan dan keadilan sosial," ujarnya.

Menurut Arsul, Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri tidak hanya berhenti pada pernyataan mengecam atau mengutuk keras tindak kekerasan Israel, sebagai bentuk konsistensi dukungan dan solidaritas terhadap umat Islam Palestina.

Dia meminta pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah penggalangan diplomatik untuk menekan Israel, apalagi kecaman yang sama juga dilakukan sejumlah negara non-muslim antara lain Selendia Baru dan Skotlandia.

Baca juga: Ketua DPD kecam penyerangan muslim Palestina di Masjidil Aqsa

Baca juga: NU Jatim serukan sanksi internasional terhadap Israel


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2021