Sangat bagus kalau Indonesia menjadi penengah
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengapresiasi keputusan Palestina dan Israel untuk mengakhiri pertikaian dengan melakukan gencatan senjata sebagai upaya mengakhiri kekerasan di wilayah Gaza.

"Alhamdulillah soal Palestina sudah ada perkembangan baik yaitu gencatan senjata, tapi harus ada solusi ke depannya," kata Muhaimin di sela acara nonton bareng Film "Tjoet Nja’ Dhien", di Jakarta, Jumat.

Dia menilai sangat bagus kalau Indonesia menjadi penengah, karena cara keras dan protes yang ditujukan kepada Israel tidak ada hasilnya.

Karena itu, menurut dia, tidak ada jalan lain selain duduk bersama antara Israel-Palestina.

Gus AMI mengatakan, selain gencatan senjata, Palestina-Israel harus duduk bersama untuk mewujudkan perdamaian yang sejati, karena konflik keduanya telah berlangsung cukup lama dan selalu terulang berkali-kali.

"Setelah adanya kesepakatan gencatan senjata, harus dilakukan dengan pertemuan lanjutan, kedua negara duduk bersama," katanya.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia, cukup strategis untuk mengambil peran sebagai mediator.

Dia menilai, Indonesia harus membantu Palestina menegosiasikan dengan Israel untuk solusi perdamaian.

Sebelumnya, dukungan Gus AMI terhadap Palestina sudah disuarakannya sejak 2017, misalnya menggelar pertemuan dengan sejumlah duta besar negara-negara Timur Tengah di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut dibahas konflik Palestina dan Israel. Hadir duta besar dari Mesir, Palestina, Iran, Qatar, Saudi Arabia, dan Yaman.

Saat itu, dia juga mengajak para duta besar untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan jalan diplomasi.

"Saya berharap perjuangan terhadap kemerdekaan Palestina terus dilakukan. Alhamdulillah negara-negara Islam bersatu memperjuangkan Palestina," ujar Gus AMI.
Baca juga: MPR dukung gencatan senjata Palestina dengan Israel
Baca juga: Hamas akan tetap waspada setelah gencatan senjata


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2021