Pelatihan ini kami sebut 3In1, karena peserta tidak hanya dilatih skill meracik kopi, namun juga mengikuti uji kompetensi dari penguji professional, sehingga dapat dijadikan dasar mencari pekerjaan atau menciptakan peluang kerja sendiri
Gianyar, Bali (ANTARA) -Kementerian Perindustrian dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, mengadakan pelatihan barista terkait dengan merebaknya warung atau cafe kopi di wilayah Gianyar selama pandemi ini.
"Pelatihan diikuti oleh 50 orang peserta, selama 7 hari (27 Mei- 2 Juni) dengan menyasar peserta dari kalangan anak muda milenial seperti sekolah pariwisata, SMK, hotel maupun kalangan professional di Kabupaten Gianyar," kata Kepala Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian Zya Labiba, demikian siaran pers, Diskominfo Gianyar, Selasa.
Zya Labiba melakukan kunjungan kerja dan melihat pelatihan barista di di Balai Diklat Industri Denpasar, Selasa. Dalam kunjungan itu tampak hadir juga Ketua Dekranasda Gianyar Adnyani Mahayastra, anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta, Kadis Perindag Gianyar Luh Gede Eka Suary dan beberapa pengurus Dekranasda Kabupaten Gianyar.
Minum kopi hampir seperti sebuah ritual wajib bagi sebagian besar masyarakat. Jika belum minum kopi, serasa belum lengkap. Apalagi saat ini minum kopi sambil kumpul-kumpul di café atau kedai kopi, tengah menjadi trend dikalangan anak muda. Kopi yang disajikan tidak lagi kopi hitam pekat, namun kopi dengan racikan tersendiri, katanya.
"Pelatihan diikuti oleh 50 orang peserta, selama 7 hari (27 Mei- 2 Juni) dengan menyasar peserta dari kalangan anak muda milenial seperti sekolah pariwisata, SMK, hotel maupun kalangan professional di Kabupaten Gianyar," kata Kepala Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian Zya Labiba, demikian siaran pers, Diskominfo Gianyar, Selasa.
Zya Labiba melakukan kunjungan kerja dan melihat pelatihan barista di di Balai Diklat Industri Denpasar, Selasa. Dalam kunjungan itu tampak hadir juga Ketua Dekranasda Gianyar Adnyani Mahayastra, anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta, Kadis Perindag Gianyar Luh Gede Eka Suary dan beberapa pengurus Dekranasda Kabupaten Gianyar.
Minum kopi hampir seperti sebuah ritual wajib bagi sebagian besar masyarakat. Jika belum minum kopi, serasa belum lengkap. Apalagi saat ini minum kopi sambil kumpul-kumpul di café atau kedai kopi, tengah menjadi trend dikalangan anak muda. Kopi yang disajikan tidak lagi kopi hitam pekat, namun kopi dengan racikan tersendiri, katanya.
Seni racik meracik kopi atau dikenal dengan barista kini menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan di Gianyar. Apalagi saat ini, banyak orang lebih memilih kumpul, diskusi bahkan rapat dikedai sambil minum kopi.
Sementara itu, ketua Dekranasda Gianyar Adnyani Mahayastra mengatakan, “Saat ini trend minum kopi tidak hanya orang tua saja, kalangan anak mudapun menjadi penikmat kopi. Dan saya lihat makin banyak bermunculan coffee shop tidak hanya di daerah pariwisata, namun juga hingga ke desa-desa. Peluang inilah yang harus kita bidik,”.
“Pelatihan ini kami sebut 3In1, karena peserta tidak hanya dilatih skill meracik kopi, namun juga mengikuti uji kompetensi dari penguji professional, sehingga dapat dijadikan dasar mencari pekerjaan atau menciptakan peluang kerja sendiri,” jelas Adnyani Mahayastra.
Pelatihan barista ini merupakan program berkelanjutan yang digagas oleh ketua Dekranasda Gianyar karena melihat potensi bisnis kopi di Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Bencoolen Coffee jaring ribuan calon barista melalui pelatihan virtual
Baca juga: Pemkab Gianyar poles kuliner lokal agar berkelas hotel
Baca juga: Cetak barista, perkuat industri kopi di Bali
Baca juga: Bencoolen Coffee jaring ribuan calon barista melalui pelatihan virtual
Baca juga: Pemkab Gianyar poles kuliner lokal agar berkelas hotel
Baca juga: Cetak barista, perkuat industri kopi di Bali
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment